pada hari Jumat, 25 Maret 2016
oleh adminstube
Memangkas Ketidakadilan Sejak Dini
 
 
Mengajarkan keadilan sosial bukan hal mudah, terlebih untuk anak usia dini. Namun bagi Domi (mahasiswa Theologi STAK Marturia) dan Jeri (mahasiswa fak. Pertanian UST) hal ini bisa diatasi. Dengan berkolaborasi dua mahasiswa ini membuat semuanya mudah dan menarik karena Domi berbakat mengajar sementara Jeri hebat meramu coretan pensil menjadi gambar komik. Keduanya tidak menyia-nyiakan talenta tersebut sehingga terciptalah materi pengajaran Keadilan sosial dengan memakai tokoh Alkitab. Mengajarkan materi ini sejak usia dini akan memperkokoh karakter dasar untuk menjunjung rasa keadilan”, ujar Domi dan Jeri mantap.
 
Gambar-gambar komik itu dipakai sebagai bahan ajar untuk anak sekolah minggu kelas kecil (usia 5-8 tahun) di GKJ Ambarukmo Pepanthan Nologaten dengan tema “Berapapun harganya” (Yoh.12: 1-8). Sosok pada gambar tersebut adalah beberapa tokoh yang ada dalam Alkitab. Sosok yang menjadi bahan cerita saat itu adalah Yudas, seseorang yang memelihara ketidak adilan sejak dalam pikirannya. Yudas menyalahgunakan jabatannya sebagai bendahara komunitas pengikut Yesus. Iri hati melandanya saat Maria Magdalena meminyaki kaki Yesus dengan minyak Narwastu seharga 300 dinar atau setara dengan $ 10.000. Ia mengecam tindakan itu sebagai pemborosan dan berkedok membela anak-anak yatim. Sementara bagi Maria, tindakan itu sebagai ungkapan syukur atas mujizat yang dilakukan Yesus dengan membangkitan saudaranya yang bernama Lazarus dari kematian. Kehidupan lebih berharga dari uang seberapapun.
 
Materi yang berat jika hanya menjelaskan tokoh  tanpa disertai aktivitas sehingga Domi dan Jeri mengajak anak-anak mewarnai gambar dari tokoh-tokoh dalam cerita sesuka hati. Beberapa anak terlihat mengangguk-anggukkan kepala, sesekali terdengar suara sahut menyahut antara Domi dan mereka “siapa yang licik?” spontan anak-anak menjawab “Yudas, kak”. Lalu dilanjutkan “kalau begitu perbuatannya jangan di.....?” “tiru kaka” teriak sepuluh murid di ruangan itu.
 
Domi mengatakan, “Anak-anak itu suka diajak menggambar, mereka termotivasi menguasai materi sebab diilustrasikan dalam gambar. Saya percaya walau sederhana tapi pengalaman ini akan membekas di hati mereka, sehingga ketidakadilan dari dalam pikiran pribadi berangsur-angsur dipangkas sejak usia dini”. Jeri pun terlihat bangga dengan karyanya yang dihargai dan disukai anak-anak.  Saat ini ia sedang mengerjakan komik tokoh Alkitab berbahasa Sumba karena ia rindu membagikan pengalaman bagaimana berlaku adil dari tokoh Alkitab pada anak usia dini di kampung halamannya.
 
 

 

Teruslah berkarya kawan berdua! Anak-anak menantikan tokoh apa yang akan digambaru ntuk  minggu berikutnya. Semoga tumpukan indah memori kolektif ini menuntun “teman-teman usia dini” mengamalkan sila ke 5 Pancasila ‘Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia’ di masa depan.(SRB).

  Bagikan artikel ini

Berita Web

 2024 (18)
 2023 (38)
 2022 (41)
 2021 (42)
 2020 (49)
 2019 (37)
 2018 (44)
 2017 (48)
 2016 (53)
 2015 (36)
 2014 (47)
 2013 (41)
 2012 (17)
 2011 (15)
 2010 (31)
 2009 (56)
 2008 (32)

Total: 645

Kategori

Semua  

Youtube Channel

Lebih baik diam dari pada Berbicara Tetapi tidak ada Yang Di pentingkan Dalam Bicaranya


-->

Official Facebook