‘Be Yourself’, ini ungkapan sederhana, mudah diucapkan tetapi kenyataanya tidak mudah dilakukan, bahkan oleh mahasiswa. Menjadi diri sendiri atau ‘Be Yourself’ itu tidak mudah, karena perlu waktu panjang dan bukan sesuatu instan yang terwujud dalam semalam. Kata-kata ini menjadi pengantar Trustha Rembaka, dari Stube HEMAT Yogyakarta dalam kegiatan Masa Pembimbingan anggota baru PMKRI Yogyakarta (29/10/2022). Keterlibatan di kegiatan ini merupakan komitmen Stube HEMAT Yogyakarta sebagai lembaga pendampingan mahasiswa dan pengembangan SDM, dalam upaya peningkatan kapasitas mahasiswa dan penguatan jejaring antar lembaga mahasiswa.
Trustha mengawali sesi ini dengan membagi dua puluhan mahasiswa ke dalam kelompok untuk memperkenalkan diri dan menceritakan potensi diri mereka. Beberapa dari mereka berasal dari Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, Papua, Sumatera, Maluku, Kalimantan dan Sulawesi. Setiap orang dituntut menjadi diri sendiri dengan segala kekurangan dan kekuatan, sekaligus menjadi jawaban untuk sesama. Namun, tidak setiap orang mudah menjadi diri sendiri, karena ada beragam faktor yang mempengaruhi bahkan dari lingkungan terdekat, yaitu keluarga, pendidikan dan masyarakat. Bisa jadi mereka tidak secara langsung mengajarkan bagaimana menjadi diri sendiri, tetapi tidak bisa dihindari kadang muncul ucapan-ucapan yang merendahkan, membuat pesimis dan menyangsikan. Akibatnya, muncul rasa minder, membandingkan diri dengan orang lain dan takut terhadap ‘apa kata orang’ yang memicu penolakan terhadap keadaan dirinya.
Bertitik tolak dari Kitab Suci dari Kejadian 1:31 Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Peserta mengingat kembali dan meyakini bahwa keberadaan diri mereka sangat baik dan mestinya tidak ada keraguan bahwa diri mereka memiliki keistimewaan. Ada tahapan untuk menjadi diri sendiri, antara lain 1) mengenal diri dan menerima keadaan diri, kemudian menemukan kekuatan diri mereka dan mengekspresikannya, dalam hal ini seseorang bisa mengetahuinya dengan mengikuti tes kepribadian dan meminta feedback dari orang lain yang terpercaya. 2) Mengidentifikasi persepsi negatif tentang diri sendiri dan menghilangkannya, kemudian ganti dengan kata-kata positif dan membangun optimisme. 3) Melakukan hal-hal baik yang menjadi panggilan hati dan mengerjakannya dengan penuh kesungguhan. 4) tidak mudah menyerah atau tangguh akan tantangan yang muncul karena jalan keluar selalu ada.
Dikaitkan dengan nilai-nilai PMKRI tentang kepedulian pada sesama, kemanusiaan dan universalitas, Trustha mengingatkan Kembali kata-kata Mother Teresa tentang “Tetaplah di tempatmu. Temukan Kalkuta-mu sendiri. Temukan yang sakit, yang menderita, dan yang kesepian, tepat di mana kamu berada, di rumahmu sendiri dan di keluargamu sendiri, di rumah dan di tempat kerjamu dan di sekolahmu. Kamu bisa menemukan Calcutta di seluruh dunia jika kamu memiliki mata untuk melihat. Ke mana pun, ke mana pun kamu pergi, kamu menemukan orang-orang yang tidak diinginkan, tidak dicintai, tidak diperhatikan, ditolak begitu saja oleh masyarakat, benar-benar dilupakan, benar-benar ditinggalkan sendirian.” Pesan ini mengingatkan peserta untuk menjadi diri sendiri melalui aktualisasi diri yang menjawab realita yang terjadi di sekitar mereka.
Selanjutnya, sebagai aktualisasi diri, peserta diminta mencoba menghubungkan diri mereka dan pengetahuan yang mereka pelajari di kampus dengan orang-orang yang mengalami kesulitan. Beberapa peserta mencoba mengungkapkannya, seperti Jefri dari Manggarai yang kuliah hukum akan membantu edukasi hukum untuk masyarakat, misalnya membuat pengaduan hukum ke kepolisian, dan Meri, mahasiswa dari Sorong akan membantu anak-anak di kampung halamannya belajar membaca dan menulis. Pendekatan ini menjadi terapan praktis bagi mahasiswa dengan ilmu yang mereka pelajari memiliki keterhubungan dengan realita yang ada di masyarakat, dimana konsep ini selaras dengan visi Stube HEMAt terwujudnya kesadaran khususnya anak muda dan mahasiswa untuk memahami masalah di sekitarnya. Jadilah mahasiswa yang menjadi diri sendiri melalui aktualisasi diri. ***