Tanam Pohon & Lestarikan Daerah Tangkapan Air (Eksposur ke Komunitas Resan, Gunungkidul)

pada hari Minggu, 12 Desember 2021
oleh Trustha Rembaka, S.Th
Oleh Trustha Rembaka, S.Th.          

Pepohonan menempati bagian penting dalam daur hidrologi untuk menjaga eksistensi air. Melalui akar pepohonan, air hujan akan meresap ke dalam tanah dan tersimpan sebagai cadangan air tanah. Semakin sedikit pepohonan semakin sedikit potensi air hujan yang ‘tertangkap’ dalam tanah dan semakin rendah kemampuan resap air ke dalam tanah. Ini mengakibatkan suatu daerah cenderung gersang dan kehilangan daya serap tanah, dan saat musim kemarau, tidak ada lagi cadangan air yang bisa dimanfaatkan.

 

 

Namun tidak banyak orang paham peran pohon dalam siklus hidrologi sehingga cenderung abai terhadap keberadaan pepohonan, terlebih pepohonan yang memiliki fungsi konservasi air seperti beringin dan gayam yang tidak memiliki nilai ekonomi tinggi dibanding tanaman budidaya lain seperti sengon, jati, akasia dan mahoni. Penyadaran terhadap konservasi air perlu terus digalakkan di masyarakat sampai bisa terwujud gerakan bersama, sebagaimana yang dilakukan Stube HEMAT Yogyakarta dalam program Water Security. Program ini memperkaya pengalaman mahasiswa melakukan aksi penanaman pepohonan yang berfungsi untuk konservasi air, bersama Komunitas Resan Gunungkidul di bantaran sungai Tanjung, desa Bleberan, kecamatan Playen, Gunungkidul (Sabtu, 11/12/2021).

 

 

 

 

 

Para mahasiswa Stube HEMAT Yogyakarta mendalami filosofi pergerakan Komunitas Resan, pemetaan wilayah geologi Gunungkidul, pengenalan jenis tanaman dan penanaman pohon di bantaran sungai. Edi Padmo, pionir Komunitas Resan memaparkan keprihatinannya, “Saya merasa prihatin atas hilangnya mata air-mata air di Gunungkidul dan berhasrat memperhatikan kembali sumber air-sumber air di kawasan Gunungkidul. Gerakan ini menjadi ruang aksi orang-orang dari beragam latar belakang yang peduli kelestarian air. Saya yakin, perlahan namun pasti, semakin banyak kawasan mata air, tangkapan mata air, dan hutan desa mendapat ‘sentuhan’ komunitas Resan bersama kelompok masyarakat setempat”. Sedangkan Irsyad Martias, dari Antropologi Universitas Brawijaya memaparkan realita permasalahan air di Gunungkidul belum menjadi prioritas pembangunan daerah, terbukti dengan perhatian pembangunan diarahkan pada pengembangan kawasan wisata dan sarana jalan dibandingkan pembangunan instalasi penyediaan air bersih yang berkualitas dan akses untuk mempermudah masyarakat mendapatkannya. Sedangkan Budi, praktisi pertanian organik memandu mahasiswa Stube HEMAT Yogyakarta mengidentifikasi jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi konservasi air, seperti Nyamplung, Gayam, Beringin, Loa dan beberapa jenis lainnya. Ia juga memaparkan bahwa masing-masing anggota komunitas berperan untuk membuat pembibitan pohon.

 

 

Dalam aksi penanaman pohon di kawasan bantaran sungai Tanjung, mahasiswa Stube HEMAT tidak canggung melebur bersama para peserta aksi yang berasal dari beragam elemen masyarakat seperti anggota komunitas, masyarakat dan perangkat desa setempat, dan jejaring komunitas di sekitar Gunungkidul. Mereka menyusuri bantaran sungai, menyeberang sungai, mencangkul lubang tanam, menanam bibit tanaman dan memasang tiang penyangga. Kolaborasi ini kian berkesan dengan pertukaran pengalaman berkaitan permasalahan air di berbagai daerah asal mahasiswa, seperti banjir yang terjadi di Sintang, Kalimantan Barat, kesulitan mengakses air bersih saat musim kemarau di Manggarai dan Sumba.

 

 

 

 

 

Benarlah bahwa kepedulian terhadap air tidak hanya wacana, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan, meski nampak sederhana tindakan penanaman pohon akan memberikan manfaat dan menjaga kelestarian air. Saatnya anak muda mahasiswa mengambil bagian dalam aksi bersama untuk melestarikan air.

 

 


  Bagikan artikel ini

Berita Web

 2024 (22)
 2023 (38)
 2022 (41)
 2021 (42)
 2020 (49)
 2019 (37)
 2018 (44)
 2017 (48)
 2016 (53)
 2015 (36)
 2014 (47)
 2013 (41)
 2012 (17)
 2011 (15)
 2010 (31)
 2009 (56)
 2008 (32)

Total: 649

Kategori

Semua  

Youtube Channel

Lebih baik diam dari pada Berbicara Tetapi tidak ada Yang Di pentingkan Dalam Bicaranya


-->

Official Facebook