Teman-teman peserta Program Masyarakat Sipil mengikuti public hearing di DPRD Gunungkidul bersama teman-teman dari AJI DAMAI pada 21 September 2009. Dalam public hearing ini, masukan-masukan yang diberikan kepada pihak DPRD antara lain tentang pembangunan jalan lintas selatan di Kabupaten Gunungkidul, pengusutan kasus korupsi di pemerintahan daerah Kabupaten Gunungkidul, kunjungan-kunjungan yang dilakukan pihak DPRD yang dipandang tidak efektif, dan advokasi dan pemberian bantuan kepada pengidap HIV/AIDS di Gunungkidul.
Yohana M. Kalorbobir, mahasiswa yang aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan Stube-HEMAT Yogyakarta, mempresentasikan rencana program eksposur lokal yang akan dilakukannya. Ia akan meneliti tentang kasus gizi buruk berkaitan dengan tumbuh kembang anak di Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku pada bulan Agustus 2009. Tunggu hasil eksposurnya yaa,,
Stube-HEMAT Yogyakarta mengadakan Program Multikultur untuk mahasiswa Kristiani (Kristen dan Katolik) dari berbagai tempat di Indonesia yang sedang menempuh studi di Yogyakarta.
Rangkaian acara dalam program ini:
Pelatihan Multikultur di Rumah Retreat Shanti Dharma, 12-14 Juni 2009.
Live-in Multikultur, 20-21 Juni 2009. Detail live-in disampaikan ketika pelatihan.
Pelatihan Multikultur bertema "Tercipta, Berdampingan, dan Berkarya", dan akan diadakan di Rumah Retreat Shanti Dharma, Godean pada12-14 Juni 2009.
Pelatihan menghadirkan fasilitator Dr. Budiawan (Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma, danKH. Abdul Muhaimin (pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ummahat, Kotagede, Yogyakarta).Pada Minggu siang, 14 Juni 2009, peserta mendapat kesempatan untuk berkunjung ke rumah ButetKartaredjasa dan berbincang tentang isu multikulur bersama beliau. Acara ini diakhiri dengan makan siang bersama di sana.
KONTRIBUSI mengikuti semua rangkain kegiatan dalam program ini sebesar Rp 25.000,00. Fasilitas: akomodasi, konsumsi, transport selama pelatihan, dan sertifikat. Peserta yang mengikuti program ini, wajib mengikuti seluruh rangkaian program.
Syarat pendaftaran:
Kirimkan tulisan dengan topik multikultur sebanyak 2 halaman A4 (kuarto), 2 spasi ke [email protected].
Tulisan teman-teman akan diseleksi untuk menentukan keikutsertaan dalam Program Stube-HEMAT Yogyakarta.Peserta yang lolos seleksi akan dihubungi panitia pada hari Rabu, 10 Juni 2009.
Peserta pelatihan berkumpul di Wisma Immanuel, Samironobaru 54, pada tanggal 12 Juni 2009, pukul 13.00. Panitia menyediakan bis untuk keberangkatan dan kepulangan peserta pelatihan.
Untuk informasi lebih lengkap, hubungi:
Koordinator Program, Rhony T. Simatupang
telp. : 081802678591
Pertambahan tingkat populasi manusia secara otomatis meningkatnya kebutuhan akan energi. Kurangnya kearifan dan kepedulian manusia menciptakan energi terbarukan, disebabkan oleh keangkuhan manusia terhadap alam yang mengeksploitasi dan menguras energi bahan bakar dari fosil yang suatu saat akan habis. Dampak lainnya terhadap alam, menyebabkan semakin menipisnya lapisan ozon karena tingkat emisi yang disebabkan penggunaan bahan bakar minyak yang tidak terbarukan. Bahaya global warming akan semakin mengancam kehidupan manusia dan menipisnya bahan bakar dari fosil akan semakin mempersulit manusia ketika tidak bijaksana untuk menciptakan alternatif energi yang bersahabat dengan alam.
Dewasa ini, sering terjadi kesulitan dan kelangkaan bahan bakar yang melanda dunia. Di Indonesia, masyarakat sudah jenuh dengan budaya antri yang terlalu sering dialami ketika akan membeli, kadang-kadang menanti dalam ketidakpastian karena kelangkaan bahan bakar dan keluhan akibat semakin mahalnya bahan bakar.
Masih banyak desa-desa ataupun pedalaman yang belum dijangkau dengan fasilitas listrik karena kurangnya sarana dan prasarana yang tersedia ataupun alasan klasik daerah yang sulit terjangkau, keadaan geografis dan lain-lain. Kebijakan-kebijakan pemerintah yang kurang memberikan ruang terhadap pengembangan energi alternatif yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat akan energi ( bahan bakar maupun listrik ), menyebabkan ketergantungan terhadap energi yang tidak terbarukan.
Oleh karena itu, sudah saatnya kita memutuskan ketergantungan dan menjawab kebutuhan masyarakat dengan memobilisasi dan menciptakan energi alternatif dari apa yang tersedia di alam sebagai potensi energi yang bisa dikembangkan, seperti pemanfaatan energi surya, energi angin, energi air, pengolahan tumbuh-tumbuhan tertentu untuk bioetanol dan pengganti minyak, sampah-sampah tertentu hasil buangan manusia dibuat briket, pembuatan biogas dari kotoran ternak maupun tinja manusia dan sebagainya.
Dari latar belakang tersebut, Program Energi Alternatif yang diselenggarakan Stube-HEMAT Yogyakarta merupakan wujud kepedulian dan kontribusi dalam menjawab problem sosial dengan mengadakan pelatihan dan live-in tentang energi alternatif untuk membangun kesadaran, memberikan pengalaman, pemahaman dan ketrampilan kepada mahasiswa sebagai aktor-aktor pembawa perubahan.
Adapun topik-topik yang akan dibahas bersama mahasiswa dalam pelatihan antara lain: Analisis dan Manajemen Dampak Lingkungan dan Ekoefisiensi Energi, 2) Analisis Sosial Persoalan-persoalan Energi dan Keberpihakan Pengembangan Energi Alternatif, 3) Kebijakan Energi Nasional dan Isu-isu Energi Global dan Energi Alternatif dan 4) Be an Agent Of Change. Untuk lebih memperlengkapi mahasiswa, melalui eksposur akan dilakukan kunjungan ke tempat pemanfaatan energi alternatif biogas, sel surya, briket kulit kacang, dan bioetanol. Peserta juga akan mengikuti live-in penerapan teknologi tepat guna dalam penggunaan energi alternatif.
Dalam kegiatan live-in, mahasiswa difasilitasi untuk memahami salah satu metode pengolahan satu dusun secara terpadu dan partisipatif dengan pendekatan teknologi hidram untuk menghasilkan energi listrik (mikrohidro), mengangkat air dari lembah tanpa listrik, pengelolaan distribusi air untuk pertanian, perikanan, dan peternakan (biogas dan pupuk organik).
Widiaji, salah seorang Tim Kerja Stube-HEMAT, bersama Gracy S. Marpaung, mahasiswi yang aktif dalam beberapa kegiatan Stube-HEMAT, menerbitkan buku “Raup Rupiah dari Sampah Plastik”. Buku yang diterbitkan oleh Kanaya Press, Jakarta ini mengupas tentang serba-serbi bisnis kreatif sampah plastik.
Ada banyak hal yang dipaparkan buku ini; mulai dari pentingnya pengelolaan sampah plastik yang baik sampai peluang ekonomi yang dimungkinkan dengan pengelolaan sampah plastik secara kreatif.
Selain dikemas dengan bahasa yang lugas, buku ini juga mencantumkan lebih dari 50 contoh produk kreatif yang bisa dibuat dari sampah plastik. Ilustrasi yang dibuat oleh Triasmana Wirasta, mahasiswa yang juga aktif dalam beberapa kegiatan Stube-HEMAT, semakin meramaikan dan memperkaya materi buku ini.
Buku ini terdiri dari 8 bab yang menarik: 1) Plastik sahabat kita, 2) Sampah plastik sebagai bahan baku baru, 3) Bisnis kreasi sampah plastik, 4) Serba-serbi kreasi sampah plastik, 5) Memulai bisnis kreasi sampah plastik, 6) Tips menekuni bisnis kreasi sampah plastik, 7) 10 hal baik ketika sampah plastik dikelola secara kreatif, dan 8) Bisnis kreasi sampah plastik yuuuk!
Nah, menarik kan isinya? Mau tahu lebih banyak lagi tentang bisnis kreasi sampah plastik? Ayo segera beli dan baca bukunya di toko buku terdekat! Sebelum kehabisan loh,,
Kelas komputer diadakan untuk mahasiswa asal Papua, khususnya yang berasal dari Puncak Jaya. Kelas ini diadakan setiap hari Senin. Peserta belajar tentang dasar menggunakan komputer dan program mengetik dan presentasi, Microsoft Word dan Microsoft Power Point.
Olahraga dilakukan pada hari Jumat di Wisma Immanuel. Program ini telah dilakukan 2 kali dan diikuti oleh teman-teman peserta pelatihan Stube-HEMAT. Olahraga yang dilakukan adalah voli.
Kelas bahasa Jepang diadakan setiap Sabtu di Sekretariat Stube-HEMAT. Kelas ini diampu oleh (hehehe,, aku lupa namanya) dan Ibu Ariani Narwastujati. Peminat kelas ini sekitar 10 orang. Dalam kelas ini, selain dilakukan dengan metode pengajaran biasa, teman-teman juga dikenalkan dengan budaya Jepang secara singkat.
Pada 23 Maret 2009, Stube-HEMAT diundang oleh Lembaga Intelektual Papua (LIP) untuk mempresentasikan lembaga Stube-HEMAT untuk mahasiswa asal Papua yang belajar di Yogyakarta.
Dalam kegiatan ini, Stube-HEMAT menyampaikan sejarah dan visi misi lembaga, juga program-program yang dapat mahasiswa ikuti. Natal, Ketua LIP menyambut gembira kegiatan ini karena membuka jejaring bagi mahasiswa asal Papua untuk mengembangkan dirinya.
Di akhir kegiatan, disepakati bahwa follow up yang akan dilakukan bersama adalah kelas bahasa Inggris dan kelas jurnalistik untuk teman-teman asal Papua yang berminat.
Dalam rangka Program Orientasi, Stube-HEMAT mengadakan Pelatihan Pengembangan Diri untuk mahasiswa, khususnya mahasiswa baru. Pelatihan ini diadakan pada 22-24 Februari 2009 di Wisma Kinasih, Kaliurang dan mengambil tema “Ayo, Optimalkan Potensi Dirimu”.
Stube-HEMAT mengadakan Meet & Greet mahasiswa aktivis Stube-HEMAT pada 16 Februari 2009 di Wisma Immanuel. Program ini dilakukan untuk mempertemukan mahasiswa aktivis Stube-HEMAT yang berpotensi dan membuat tindak lanjut kegiatan yang bisa dilakukan.
Acara ini dibuka oleh Pdt. Yeanne dengan menyampaikan renungan firman Tuhan dari Matius 4:1-10. Renungan ini tentang Tuhan Yesus yang memanggil Rasul untuk dijadikan rekan untuk mengabarkan injil dan menyelamatkan umat manusia. Tuhan Yesus mengajak kita untuk berbagi sukacita dengan yang lain dengan membagikan apa yang kita dapat dari pelatihan. Harta yang berharga yang disimpan tidak akan berguna. Akan berguna jika dibagikan. Dengan mengumpulkan teman-teman Stube-HEMAT, kita akan membagikan apa yang sudah kita dapat.
Kegiatan dilanjutkan dengan ajakan untuk membuat kelompok minor dari pelatihan yang sudah dilakukan. Seperti membuat kelompok minor pertanian organik, karena pertanian organik prospek ke depannya sangat baik. Karena itu dibutuhkan teman-teman yang mau untuk mengembangkannya. Untuk teman-teman yang mempunyai komunitas, dapat mengundang Stube-HEMAT untuk diberi pelatihan. Karena Stube-HEMAT punya aset yang dapat di bagi bersama. Aset yang Stube-HEMAT punya antara lain tentang public speaking, spiritualitas, pengembangan diri,analisis sosial, pembuatan blog, pertanian organik dan yang lain-lain. Teman-teman bisa membagikan pengalamannya seperti Sagrim yang suka menulis dan akhirnya menulis sebuah buku, Ina dapat berbagi tentang saham, dan lain sebagainya. Teman-teman yang telah mengikuti pelatihan juga dapat membantu tim Stube-HEMAT dalam melakukan pelatihan.
Dalam aktivitasnya, Stube-HEMAT akan selalu menyampaikan informasi kegiatan-kegiatan yang sedang dan akan dilakukan kepada mahasiswa. Untuk teman-teman yang belum bergabung dalam mailing list Stube-HEMAT, diminta untuk segera bergabung.
Stube-HEMAT saat ini memfasilitasi kegiatan olah raga setiap hari Sabtu di Wisma Immanuel dan kegiatan Teater yang latihannya akan dilakukan hari Jumat. Japanese Club akan dilakukan di GKJ Mergangsan dan Les Bahasa Inggris akan dilakukan di Wisma Immanuel setiap hari Sabtu. Selain itu juga ada Kelas Jurnalistik setiap hari Sabtu di Wisma Immanuel.
Lembaga Jendela Ekologi mengadakan event Jogjakarta Green Festival pada 14 Februari 2009 di Mandala Bakti Wanitatama, Yogyakarta. Acara ini dilakukan dalam rangka Edukasi Publik “Untuk Adaptasi Perubahan Iklim pada Komunitas Indie dan Kampus di Perkotaan Yogyakarta”.
Perubahan iklim telah menjadi wacana banyak pihak. Meningkatnya gas rumah kaca yang terdiri dari karbondioksida (CO2), metana (CH4), dan dinitroksida (N2O) di atmosfer bumi telah memicu terjadinya pemanasan global yang kemudian berdampak pada perubahan iklim. Akibatnya, temperatur udara semakin panas. Berbagai macam bencana, seperti: kekeringan, banjir, longsor, badai, dan angin putting beliung terjadi silih berganti di berbagai belahan dunia.
Indonesia, sebagai negara kepulauan di wilayah tropis merupakan negara yang rentan terhadap dampak negatif perubahan iklim. Perubahan pola curah hujan akan mengurangi ketersediaan air untuk irigasi dan air minum. Kekeringan panjang dan banjir akan menyebabkan kegagalan panen yang akan mengancam kehidupan para petani. Cuaca yang berubah-ubah secara ekstrim akan berdampak signifikan terhadap perekonomian sebagian besar masyarakat Indonesia yang bergerak pada sektor riil seperti bidang pertanian, perikanan, kehutanan, pesisir dan daerah perkotaan. Perubahan iklim akan menimbulkan ancaman besar bagi kelangsungan hidup masyarakat Indonesia, seperti kemiskinan dan bencana alam yang akan menyebabkan kehancuran secara ekonomi, sosial, dan ekologis.
Di wilayah Yogyakarta, perubahan iklim telah menimbulkan permasalahan di kalangan petani. Beberapa tahun terakhir, petani di Yogyakarta mulai kesulitan menentukan musim tanam. Musim kemarau tidak lagi berkisar dari bulan April ke Oktober dan musim hujan tidak lagi tepat datang di bulan November hingga Maret. Meski belum terlalu berdampak pada jumlah hasil produksi pertanian, tetapi saat ini para petani mulai kesulitan memprediksi kapan waktu yang tepat untuk mulai bercocok tanam. Di samping itu, pada tahun 2006 di Yogyakarta, akibat cuaca yang berubah-ubah, jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) mencapai angka 894 orang, penderita diare mencapai 5.366 orang dan penderita infeksi saluran pernafasan (ISPA) mencapai 47.378 orang penderita. Angka ini merupakan angka tertinggi jika dibandingkan dengan jumlah penderita jenis penyakit yang sama selama lima tahun terakhir.
Karena itu, perkumpulan Jendela Ekologi (JE), sebuah lembaga non profit di Yogyakarta memberikan perhatian besar terhadap masalah ini. Sebagai bagian dari komitmen mengembangkan pendekatan berkelanjutan dalam pembangunan ekologi sosial di Indonesia, maka program edukasi publik untuk adaptasi perubahan iklim dilakukan untuk komunitas indie dan kampus di wilayan perkotaan Yogyakarta.
Program ini akan fokus pada empat strategi: 1) Pengembangan konsep berupa eksplore data dan informasi terkait dampak perubahan iklim secara langsung dan tidak langsung terhadap kehidupan kelompok sasaran. Tujuannya agar dapat dikumpulkan informasi terkait pemahaman kelompok sasaran tentang perubahan iklim, apa saja perilaku dan pola konsumsi mereka yang berdampak pada perubahan iklim, sehingga dikembangkan pendekatan yang konseptual dalam pelaksanaan program ini, 2) Promo program melalui penyebaran poster dan release kepada kelompok sasaran, publikasi dalam website Jendela Ekologi dan event-event stake holder, serta talk show di radio dan televisi lokal Yogyakarta. Promo ini diharapkan dapat menyebarluaskan informasi tentang program dan teknis pelaksanaannya kepada kelompok sasaran dan masyarakat perkotaan Yogyakarta, 3) Edukasi publik, dilaksanakan melalui film festival, kontes fotografi, green teatrikal, dan green music event, penyebaran infosheet, talkshow radio, dan FGD campus to campus untuk diskusi tentang adaptasi perubahan iklim, 4) Tindak lanjut program melalui pembentukan dan pelatihan peer group untuk adaptasi perubahan iklim dan perilaku ramah lingkungan di perkotaan Yogyakarta. Peer group direkrut dari personil-personil potensial kelompok sasaran dan merupakan cikal bakal dari eco creative community, sebuah komunitas kreatif dan peduli lingkungan hidup yang akan dibina dan difasilitasi oleh Jendela Ekologi.
Jogjakarta Green Festival merupakan akhir dari rangkaian program edukasi publik untuk adaptasi perubahan iklim tersebut. Dalam Jogjakarta Green Festival, 18 mahasiswa aktivis Stube-HEMAT menjadi bagian dari panitia penyelenggara. Mereka mendukung berjalannya acara dari awal sampai akhir.
Partisipasi mahasiswa aktivis Stube-HEMAT dalam acara ini antara lain: 1) ikut mempersiapkan tempat festival, 2) menjadi panitia selama acara berlangsung, dan 3) berpartisipasi dalam kepanitiaan lomba menggambar,dan 4) mengikuti pameran lembaga-lembaga yang bergerak di bidang lingkungan hidup.
Senat Sekolah Tinggi Teologi Nazarene Indonesia (STTNI) mengadakan Seminar Public Speaking pada 2 Februari 2009. Pada kesempatan ini, salah satu tim kerja Stube-HEMAT Yogyakarta, Widiaji, menjadi pemateri seminar.
Seminar Public Speaking diadakan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa STTNI tentang apa itu public speaking. Hal ini penting dilakukan karena mahasiswa Teologi setiap aktivitas pelayanan mahasiswa STTNI memerlukan ketrampilan public speaking yang baik.
Materi public speaking yang diberikan antara lain: 1) arti dan tujuan public speaking, 2) modal dasar public speaking, 3) tipe-tipe pembicara, dan 4) tips-tips menjadi public speaker yang baik. Selain pemberian materi, dalam seminar ini diadakan 2 tes sederhana tentang topik-topik yang berkaitan dengan public speaking.
Peserta seminar antusias untuk mengikuti seminar ini. Hal ini terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang peserta lontarkan dalam seminar ini.
Peserta seminar lebih dari 40 orang. Sayangnya, hanya 20 orang yang mengisi absensi. Dan tidak ada dokumentasi. Kedua hal ini menjadi catatan untuk meningkatkan persiapan kegiatan yang akan datang.
Ada banyak kegiatan dalam Program Orientasi 2009. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain:
1. Tim Kerja Stube-HEMAT Mengisi Seminar Public Speaking di STTNI
2. Mahasiswa Aktivis Stube-HEMAT Menjadi Volunteer Jogja Green Festival
3. Meet & Greet Mahasiswa Aktivis Stube-HEMAT Yogyakarta
4. Pelatihan Pengembangan Diri
5. Pengenalan Stube-HEMAT di Asrama Kamasan
6. Kelas Bahasa Inggris
7. Kelas Bahasa Jepang
8. Kelas Jurnalistik
9. Workshop Teater
10. Olahraga
11. Kelas Komputer
Dalam rangka Program Orientasi, Stube-HEMAT Yogyakarta akan mengadakan Pelatihan Pengembangan Diri untuk mahasiswa. Pelatihan ini ditujukan untuk mahasiswa yang studi di Yogyakarta, khususnya untuk mahasiswa semester 1-6 yang belum pernah mengikuti program-program yang diselenggarakan oleh Stube-HEMAT Yogyakarta.
Pelatihan ini akan diadakan pada 20-22 Februari 2009 di Wisma Kinasih, Kaliurang. Materi pelatihan antara lain MBTI, Kepemimpinan, dan Team Building. Fasilitator pelatihan adalah Tim Kerja Stube-HEMAT Yogyakarta, Pdt. Novembri Choeldahono, MA, MBA, dan Gloria Edukasindo.
Kontribusi untuk mengikuti pelatihan ini Rp 10.000,00. Fasilitas pelatihan antara lain: akomodasi, konsumsi, transportasi selama kegiatan, materi, dan sertifikat.
Pendaftaran dapat dilakukan di Wisma Immanuel, Samironobaru 54, Yogyakarta pada 12-18 Februari 2009, pukul 10.00-14.00. teman-teman juga dapat mendaftarkan diri lewat e-mail.
Tulis data diri kamu (nama, alamat, kampus, jurusan, no. kontak) dan lampirkan foto; kirim ke: [email protected] atau [email protected].
Untuk keberangkatan, peserta bersama-sama berangkat dari Wisma Immanuel, Samironobaru 54, pada hari Jumat, 20 Februari 2009, pukul 13.30.
Untuk informasi lebih lengkap, silakan hubungi: Aji (08122769380 / 085729463276) atau Roni (081802678591).
Ayo ikutan!
Program Orientasi dilakukan dengan tujuan: 1) mengenal potensi diri mahasiswa dan bagaimana mengembangkannya, 2) membangun kepemimpinan, 3) menawarkan sarana untuk pembentukan dan pengembangan diri mahasiswa, dan 4) memperkenalkan Stube-HEMAT Yogyakarta kepada peserta program.
Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam Program Orientasi kali ini adalah sebagai berikut: 1) Pelatihan Pengembangan Diri, 2) follow-up pelatihan, dan 3) pendampingan mahasiswa Papua yang tinggal di Asrama Puncak Jaya.
Stube-HEMAT bekerjasama dengan Majelis GKJ Mergangsan mengadakan Penyegaran dan Pembekalan Pelayan Gereja GKJ Mergangsan pada 7-8 Desember 2008 di Wisma Omah Jawi, Kaliurang. Kegiatan ini menghadirkan Pdt. Novembri Choeldahono dari GKJ Dagen-Palur, Solo dan Pdt. Dr. Tumpal Tobing, Mag. Theol. dari GKI Pondok Indah, Jakarta sebagai pemateri sekaligus fasilitator.
1. Tim kerja Stube-HEMAT dalam kegiatan Penyegaran dan Pembekalan Pelayan Gereja GKJ Mergangsan.
2. Pdt. Dr. Tumpal Tobing, Mag. Theol. berbincang dengan Majelis Jemaat GKJ Mergangsan.
3. Pdt. Bambang Sumbodo, M.Min, board Stube-HEMAT, berbincang dengan Pdt. Novembri Choeldahono.
4. Pdt. Novembri Choeldahono menyampaikan materi pemetaan potensi gereja.
Petani di Jhodog dan mahasiswa yang ingin belajar lebih lanjut tentang pertanian organik difasilitasi oleh Stube-HEMAT untuk melihat proses pembuatan pupuk kascing di Kaliurang dan menggali pengalaman petani organik di Dusun Bejen, Sleman. Kegiatan ini dilakukan pada 10 Desember 2008.
1,2. Petani mendapat penjelasan secara langsung tentang proses pembuatan pupuk kascing.
3. Bangunan yang digunakan untuk membuat pupuk kascing.
4. Peserta kunjungan berfoto bersama.
5. Pdt. Yeanne berfoto di depan padi Jawa Melik yang dirawat oleh Mas Edi.
6. Oktrianto membuka diskusi dengan petani organik yang dikunjungi.
7. Mas Edi berbagi tentang isu-isu di bidang pertanian bersama para petani dari Jhodog.
8. Suasana diskusi tentang pertanian organik di rumah Mas Edi .
Setelah semua rangkaian kegiatan ini, pendampingan Stube-HEMAT pada kelompok mahasiswa yang berminat pada pertanian organik masih terus berlanjut. Bapak Edi sebagai salah satu fasilitator Program Pertanian Organik telah berkomitmen untuk bersama-sama dengan kelompok mahasiswa akan mendampingi petani Jodhog Bantul pada bulan Januari 2009 untuk mengembangkan pertanian organik di sana.
Setelah pelatihan di Kaliurang, Stube-HEMAT memfasilitasi mahasiswa untuk melakukan praktek pembuatan pupuk organik bokasi dari kotoran sapi dan pupuk hijau, perangsang buah, Em4 buatan, dan pestisida organik bersama jemaat gereja GKJ Jhodog pada 28-29 November 2008. Kegiatan ini diikuti pemantauan dan evaluasi hasil praktek pembuatan pupuk organik bokasi dari kotoran sapi dan pupuk hijau, perangsang buah, Em4 buatan, dan pestisida organik pada tanggal 6 Desember 2008.
1. Bangungan yang digunakan dalam pembuatan kascing.
2. Mas Indra menunjukkan bahan kascing yang sedang dalam proses untuk menjadi pupuk kascing.
3. Cacing yang digunakan untuk membuat pupuk kascing.
4. Mas Indra menerangkan tentang komposisi pupuk kascing.
Pelatihan pertanian organik Stube-HEMAT diadakan di Hotel Kayu Manis, Kaliurang pada 21-23 November 2008.
Dalam pelatihan ini, peserta belajar tentang: 1) sharing hasil observasi di area pertanian Merbabu, 2) paradigma dan ideologi pertanian organik kontekstual, 3) kedaulatan pangan dan keberpihakan pada petani, 4) sesi motivasi mahasiswa untuk berperan serta dalam dunia pertanian Indonesia, 5) prospek pertanian organik dan distribusi hasil pertanian organik, 6) pupuk kascing, dan 7) biogas. Sesi-sesi dalam pelatihan ini difasilitasi oleh: Tim Kerja Stube-HEMAT, Mas Edi (petani organik), Indra (pemilik usaha pupuk kascing), dan Pak Sarjiyo (praktisi pembuatan instalasi biogas).
Selain materi di dalam kelas, peserta pelatihan mendapatkan kesempatan untuk melihat secara langsung 2 lokasi implementasi teknologi biogas dan tempat produksi pupuk kascing (bekas cacing). Lokasi kunjungan ada di daerah Kaliurang, Sleman.
1. Oktrianto, koordinator pelatihan, memberikan pengantar tentang materi pelatihan kepada peserta pelatihan.
2. Pdt. Yeanne memimpin ibadah pembukaan.
3. Nuning, panitia pelatihan, menandatangani kontrak belajar yang dibuat bersama peserta pelatihan.
4. Ibu Ariani memperkenalkan Stube-HEMAT kepada peserta baru.
5. Rony, peserta pelatihan, mempresentasikan hasil eksposur di PPM.
6. Mas Edi, memfasilitasi peserta untuk memahami paradigma dan ideologi pertanian organik kontekstual, kedaulatan pangan dan keberpihakan pada petani.
7. Sesi Mas Edi.
8. Selain belajar, peserta juga bernyanyi dan bermain bersama.
9. Mas Indra mendemonstrasikan bagaimana pembuatan pupuk kascing.
10. Pak Sarjiyo, pemateri biogas.
11. Oktrianto memberikan pengantar kepada peserta sebelum mengunjungi lokasi pemanfaatan biogas dan pembuatan kascing.
12. Peserta menuliskan pengalamannya mengunjungi lokasi pemanfaatan biogas dan pembuatan kascing.
Sebagian peserta pelatihan berfoto bersama.
Eksposur ke Paguyuban Petani Merbabu, Magelang dilaksanakan pada15 November 2008. Di sana, mahasiswa mengamati secara langsung bagaimana praktek pertanian organik di pedesaan.
1. Koperasi serba usaha untuk petani milik PPM.
2. Peserta eksposur di rumah salah satu pengurus kelompok petani dampingan PPM.
3. Peserta eksposur bersiap untuk melakukan observasi di lahan-lahan pertanian.
4. Petani mendampingi peserta eksposur untuk belajar tentang pertanian di daerah Merbabu.
Program Pertanian Organik Stube-HEMAT Yogyakarta dilaksanakan dalam beberapa tahapan:
1. Eksposur ke Paguyuban Petani Merbabu, Magelang.
2. Pelatihan pertanian organik.
3. Praktek pembuatan pupuk organik bokasi dari kotoran sapi dan pupuk hijau, perangsang buah, Em4 buatan, dan pestisida organik bersama jemaat gereja GKJ Jhodog. Diikuti pemantauan dan evaluasi hasil praktek pembuatan pupuk organik bokasi dari kotoran sapi dan pupuk hijau, perangsang buah, Em4 buatan, dan pestisida organik.
4. Kunjungan mahasiswa dan petani organik Jodhog di lokasi pembuatan pupuk kascing, Kaliurang dan kunjungan ke rumah petani organik di Desa Bejen, Sleman.
Peserta memberikan apresiasi dan tanggapan yang sangat baik akan pentingnya program yang diselenggarakan oleh Stube-HEMAT karena memberikan pencerahan tentang: 1) hal-hal baru dalam dunia pertanian yang belum diketahui sebelumnya, 2) memberikan pengetahuan tentang analisa sosial dunia pertanian dan mengapa petani semakin terpuruk dan lahan pertanian semakin rusak, 3) menambah pengalaman dengan belajar membuat pupuk organik kascing, pupuk organik padat (bokasi dari kotoran sapi dan dedaunan), organik cair (perangsang buah, Em4 buatan), pestisida organik dari tembakau dan bumbu-bumbuan.
Di semester 2 tahun 2008, Stube-HEMAT mengadakan Program Kewirausahaan. Program ini dilakukan dengan tujuan:
1) membangun semangat kemandirian,
2) membangun kepedulian sosial mahasiswa,
3) memperkenalkan konsep dan praktek koperasi untuk pengembangan ekonomi lokal, dan
4) merangsang mahasiswa untuk menciptakan peluang usaha baru dan memberikan ketrampilan untuk merancang penciptaan usaha kreatif berikut cara pengelolaannya.
Bentuk kegiatan dalam program ini adalah: 1) pelatihan, 2) kompetisi kreatif dan presentasi, dan 3) seminar kewirausahaan.
Peserta live-in di Sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah mempresentasikan hasil live-in nya di Wisma Immanuel, Samironobaru pada 28 Oktober 2008. presentasi ini difasilitasi oleh Tim Kerja Stube-HEMAT. Hasil presentasi akan digunakan sebagai rekomendasi untuk meningkatkan kualitas kegiatan live-in yang lain.
1. Bang Roni memandu acara presentasi.
2. Mahasiswa yang datang untuk mempresentasikan pengalaman live-in kelompoknya di Sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah.
3, 4, 5. Mahasiswa memaparkan pengalaman live-in kelompoknya di Sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah.
6. Peserta live-in menanggapi presentasi teman-temannya.
Pada 17-19 Oktober 2008, Stube-HEMAT memfasilitasi 24 orang mahasiswa yang berminat untuk lebih mengenal Sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah, Salatiga dengan melakukan live-in di sana. Di sana, peserta difasilitasi oleh Bahruddin, Kepala Sekolah Sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah, dan guru-guru pendamping di sana, Pak Ahmad dan Pak Sudjono. Peserta berinteraksi dengan anak-anak Qaryah Thayyibah dan melakukan banyak kegiatan bersama.
Stube-HEMAT akan mendampingi mahasiswa Papua di Asrama Puncak Jaya dengan pelatihan-pelatihan. Pada bulan September 2008 yang lalu, Stube-HEMAT mengadakan pertemuan perdana dengan teman-teman di Asrama Puncak Jaya untuk mempersiapkan pelatihan-pelatihan tersebut.
Dalam pertemuan ini, dipetakan apa saja kebutuhan pelatihan untuk teman-teman di Asrama Puncak Jaya. Dari proses yang dilakukan, pelatihan yang berkaitan dengan pengembangan diri, penguasaan teknologi komputer, dan ketrampilan tulis menulis dan kewirausahaan diagendakan untuk dilaksanakan.
1. Oktrianto, tim kerja Stube-HEMAT, memberikan pengantar sebelum kegiatan dimulai.
2. Mahasiswa yang tinggal di Asrama Puncak Jaya.
3. Peserta mengisi lembar perkenalan.
4. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini tidak hanya dari Papua, namun juga dari NTT dan Kalimantan.
Stube-HEMAT mengadakan Seminar Motivasi bagi Mahasiswa Baru pada 26-27 September 2008 di LPPS GKI-GKJ dan Wisma Immanuel, Samironobaru 54, Yogyakarta. Seminar diikuti oleh 30 orang.
Seminar menghadirkan narasumber dan fasilitator:
1. Betty Tjipta Sari, Psi,MK (GKI Gejayan)
2. Rhony Simatupang (Stube-HEMAT)
3. RM Wahju Djatikoesoemo (LPMI)
4. Abu Prawoto (The Navigator)
5. Sarah Roulina Astrid (JOY Fellowship)
6. Naomi Fortuna (Perkantas DIY)
7. Thomas Robiana Sembiring (PMKRI St. Thomas Aquinas Yogya)
8. Musa (GMKI Yogyakarta)
9. Oktrianto F. Wurangian, S.Th (Stube-HEMAT)
10. Widiaji (Stube-HEMAT)
11. Pdt. Mathelda Yeanne Tadu, S.Si (Teol.) (Stube-HEMAT)
Materi seminar ini adalah:
Pengenalan diri dan membangun motivasi belajar
Memahami kerja otak & membaca dengan cepat dan efektif
Mengenal lembaga-lembaga pelayanan mahasiswa Kristen : JOY,GMKI, Perkantas, Navigator, PMKRI, LPMI
Manajemen waktu dan manajemen keuangan
Mengenal Yogjakarta
Teknik belajar dan merancang rencana belajar
1. Perkenalan peserta.
2. Peserta seminar motivasi.
3. Mbak Betty Tjipta Sari, Psi,MK dari GKI Gejayan memberikan materi pengenalan diri dan membangun motivasi belajar untuk mahasiswa.
4. Bang Roni, tim kerja Stube-HEMAT memberikan materi memahami kerja otak & membaca dengan cepat dan efektif.
5. Peserta seminar motivasi hari ke dua.
6. Oktrianto, tim kerja Stube-HEMAT menyampaikan materi manajemen waktu dan manajemen keuangan.
7. Oktrianto berdialog dengan peserta tentang pengelolaan keuangan.
8. Pdt. Yeanne memperkenalkan wakil-wakil dari berbagai lembaga Kristen yang melayani mahasiswa di Yogyakarta yang akan mempresentasikan lembaga dan aktivitasnya.
9. Mbak Sarah dari JOY Fellowship mempresentasikan lembaganya.
10. Peserta menanggapi presentasi.
11. Mas Thomas dari PMKRI St. Thomas Aquinas Yogya mempresentasikan lembaganya.
12. Pak Abu dari The Navigator mempresentasikan lembaganya.
13. Mbak Naomi dari Perkantas DIY mempresentasikan lembaganya.
14. Pak Wahju dari LPMI mempresentasikan lembaganya.
15. Panitia menyampaikan kenang-kenangan dari Stube-HEMAT kepada para pemateri.
16. Mas Musa dari GMKI Yogyakarta mempresentasikan lembaganya.
17. Pdt. Yeanne memberikan materi teknik belajar dan merancang rencana belajar.
18. Manius, salah seorang peserta seminar, menceritakan pengalaman belajarnya.
19,20. Peserta belajar membuat mindmap.
Mahasiswa peserta Pelatihan Pendidikan melakukan eksposur ke SDK Mangunan pada 13 September 2008. Di sana, peserta berkenalan dengan Pengurus Yayasan Dinamika Edukasi Dasar (DED), kepala sekolah dan guru-guru. Dari interaksi yang ada, peserta memperoleh deskripsi bagaimana SDK Mangunan dijalankan. Peserta juga mendapat kesempatan berinteraksi dengan adik-adik yang bersekolah di SDK Mangunan. Eksposur diakhiri dengan acara diskusi dan tanya jawab. Kegiatan ini difasilitasi oleh Mbak Ana Prasena dari Yayasan DED.
1. Peserta eksposur disambut oleh Pak Wandi, Kepala Sekolah SDK Mangunan dan Mbak Ana, pengurus Yayasan DED.
2. Peserta pelatihan melakukan interaksi dengan murid SDK Mangunan.
3. Boy mengajak anak berbagi tentang kesehariannya di SDK Mangunan.
4. Peserta eksposur mendiskusikan hasil observasinya bersama Mbak Ana.
Setelah mengadakan Diskusi Publik “Menggagas Pendidikan Murah” pada 25 Agustus 2008 yang lalu, Stube-HEMAT mengadakan Pelatihan Pendidikan “Education for All" pada 5-7 September 2008 di PGK Santi Darma Sleman.
5. Pdt. Yeanne memimpin ibadah pembukaan.
6. Ety, peserta pelatihan, memimpin ice breaking.
7. Pdt. Wahyu S. Wibowo, M.Hum memaparkan materi Filsafat Pendidikan.
8. Dr. Budiyanto, rektor UKDW, memaparkan materi peran pendidikan tinggi Kristen bagi dunia pendidikan di Indonesia, khususnya tentang karakter Kristen.
9. Dr. J. Bismoko dari IRB Univesitas Sanata Dharma memaparkan materi peran pendidikan tinggi Kristen bagi dunia pendidikan di Indonesia, khususnya tentang kesadaran sosial.
10. Olly, peserta pelatihan, memimpin ibadah pagi.
11. Mas Kirik Ertanto dari Save The Children, Surabaya, memfasilitasi peserta untuk belajar tentang metode Partisipatory Learning & Action.
12. Peserta pelatihan melakukan diskusi kelompok.
13. Peserta pelatihan berfoto bersama Bahruddin, Kepala Sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah.
Di semester 2 tahun 2008 yang lalu, Stube-HEMAT telah mengerjakan program-program unggulannya, yakni: Program Pendidikan, Program Kewirausahaan, Program Pertanian Organik, dan Program Eksposur Lokal. Selain keempat program ini, ada kegiatan tambahan yang dikerjakan, yakni: 1) pendampingan studi sosial SLTPK Tirtamarta-BPK Penabur dan Permata Bunda, Jakarta, dan 2) mendampingi pelaksanaan Penyegaran Iman dan Pembekalan Pelayan Gereja GKJ Mergangsan.
Posting berikut merupakan dokumentasi kegiatan-kegiatan tersebut. Buat kamu yang pengin mengikuti program-program yang akan datang, silakan hubungi kami. Seru-seru loh programnya!