pada hari Kamis, 22 Januari 2015
oleh adminstube
Program Christianity Training
‘Finding the lost truth’
(Menemukan Kebenaran Yang Hilang)
Wisma Pojok Indah, 16 – 18 Januari 2015

 
Judul di atas merupakan tema yang diangkat oleh Stube HEMAT Yogyakarta dalam program Christianity pada tanggal 16 - 18 Januari 2015. Sebuah tema yang sangat relevan sebagai bentuk respon terhadap keprihatinan sosial saat ini yang ditandai oleh bercokolnya berbagai konflik global. Pada pelatihan yang dihadiri oleh 34 peserta dari berbagai Universitas di Yogyakarta ini, Stube HEMAT menghadirkan Pdt. Tumpal Tobing (Board Stube HEMAT), R. Bima Adi, MA, MTh (Dosen UKDW), Stube Jerman dan Direktur SMI, Eko Prasetyo sebagai narasumber.

Saat menyampaikan pemaparan dalam pelatihan Pdt. Tumpal Tobing memberikan garis besar bahwa spiritualitas adalah hal yang tidak terlihat namun dapat memberi semangat dalam kehidupan. Untuk itu dibutuhkan cara untuk menunjukkan hal yang tidak terlihat itu, misalnya seperti tindakan dan perkataan. Kebenaran itu bagaikan puzzle yang ada tetapi miterius dan butuh ditata untuk melihat wujud aslinya. Sebuah pesan yang sangat penting dari Pdt. Tumpal Tobing adalah; setiap orang diminta untuk melayani kebenaran dan menjadi saksi Sang Terang.
 
Team-Stube HEMAT Yogyakarta turut mengisi jalannya pelatihan dengan mengajak peserta mencari para tokoh dunia yang berpengaruh terhadap perubahan kehidupan. Tokoh-tokoh yang diangkat oleh peserta antara lain; Umbu Landu Paranggi tokoh sastra dari Sumba, RA. Kartini tokoh pejuang emansipasi perempuan, Virginia Henderson tokoh keperawatan saat pecah perang dunia I, dan Tetsuko Kuroyonagi tokoh dari Jepang sebagai figur pendidik anak saat terjadi perang dunia II. Setiap masa memiliki tokoh yang berpengaruh terhadap perjuangan kehidupan dimanapun mereka berada sesuai situasi sosialnya.
 

Hal serupa juga disampaikan oleh R. Bima Adi, MA, MTh saat memaparkan materi pelatihan. Apakah gereja terlibat aktif terhadap permasalahan sosial yang terjadi dalam masyarakat? Ataukah gereja cukup berdiam diri ketika berbagai masalah sosial menimpa masyarakat? Apakah gereja boleh terlibat dalam politik praksis? Kemudian muncul berbagai kasus antara gereja dan masyarakat yang diceritakan oleh para peserta pelatihan. Sejarah juga mencatat bahwa dalam setiap pergolakan politik besar seperti peristiwa 65, lembaga keagamaan sadar atau tidak terlibat dan turut mengambil peran. Baik itu sebagai pelaku maupun pelindung korban. Di akhir sesi R. Bima Adi memberikan closing statement kepada peserta, “walau kalian belum memiliki pekerjaan, tetapi hal itu tidak menyurutkan kalian untuk tetap dapat berkontribusi untuk gereja dalam menanggapi permasalahan dan menunjukkan apa dan bagaimana kebenaran yang sejati itu”.
 
 
Team Stube Jerman juga turut berkontribusi dalam pelatihan ini. Peserta diajak berkelompok untuk memecahkan masalah dalam berbagai contoh kasus menurut apa yang baik bagi kelompok.
 

 
Kemudian antar kelompok saling bertukar kasus, sehingga peserta saling mengerti tentang masalah apa yang dirasakan oleh kelompok lain. Dari sinilah kebenaran dapat disimpulkan dengan saling memahami apa yang rasakan pihak lain.

  
 
Selanjutnya, team Stube Jerman mengajak peserta bermain role play. Dalam sesi ini peserta dibagi menjadi lima kelompok dan diminta memerankan pengalaman peserta setiap hari. Metode ini adalah media untuk trauma-healing. Role play ini memberi pesan bahwa seringkali kebenaran bukan hanya melibatkan satu dua orang tetapi juga struktural.
 
 
Tema pergerakan Islam masa kini disampaikan oleh Eko Prasetyo yang memaparkan bahwa agama pada dasarnya mengajarkan kebaikan dan untuk menjadi berkah dalam kehidupan. Orang beragama tidak dilihat dari ketaatan beribadah, tetapi dari cara berhubungan dengan orang lain. Maraknya kekerasan atas nama agama saat ini karena agama diperkenalkan dengan cara yang tidak toleran. Agama dipolitisir sedemikian rupa dan simbol keagamaan berhenti bekerja. Kesenjangan sosial yang terjadi sangat mempengaruhi orang untuk berlaku sangat tidak toleran. Dalam sesi ini Eko berpesan: "Sekarang apa yang kita butuhkan? Siapapun harus menolong sesamanya, baik yang menindas maupun yang tertindas. Berikan pendampingan kepada mereka."
 
 
Jalannya program pelatihan ini menghasilkan tindak lanjut antara lain; peserta akan membuat sharing dialog lintas iman, kunjungan ke rumah rumah ibadah di Yogyakarta, membuat biografi tokoh tokoh dunia yang menginspirasi bagi perubahan kehidupan. ~Piaf~
 



  Bagikan artikel ini

pada hari Senin, 12 Januari 2015
oleh adminstube
CHRISTIANITY TRAINING: Finding The Lost Truth

 

 

 

 

 

 

Kedamaian dan keadilan menjadi cita-cita yang terus diupayakan oleh umat manusia. Keberadaan setiap umat manusia seharusnya menghadirkan dan mengajarkan nilai-nilai cinta kasih, perdamaian dan keadilan dalam dunia ini. Namun ironisnya, masih terjadi berbagai permasalahan keadilan sosial dan bahkan konflik yang mengarah pada legitimasi agama dan mengancam stabilitas nasional.

 

 

 

Bagaimana sikap dan tindakan iman Kristiani baik secara lembaga gereja ataupun pribadi dalam merespon situasi di atas? Kemudian, sejauh mana peran pemuda gereja saat ini dalam melihat gejolak politik global dan permasalahan sosial dan keadilan di sekitar mereka? Apakah berdiam diri dan merasa itu bukan sebagai urusan yang penting untuk diperjuangkan?

 

 

 

Stube-HEMAT Yogyakarta mengawali tahun 2015 dengan program Christianity untuk menggugah semangat pergerakan mahasiswa Kristiani dan kaum muda gereja untuk menemukan kebenaran yang hilang dan mewujudkan keadilan sosial terhadap sesama.

 

 

 

 

 

Jumat – Minggu, 16 – 18 Januari 2015

 

Di Wisma Pojok Indah, Yogyakarta

 

 

 

Fasilitator:

 

Pdt. Tumpal Tobing (Jakarta)

 

R. Bima Adi (Yogyakarta)

 

Gus Roy Murtadho (Jombang)

 

Team Stube Jerman

 

Team Stube Yogyakarta

 

 

 

Kegiatan: Pelatihan dan Eksposur

 

Kontribusi Rp 25.000,00

 

 

 

Peserta terbatas!


Segera kontak team Stube-HEMAT Yogyakarta


  Bagikan artikel ini

pada hari Minggu, 11 Januari 2015
oleh adminstube
Pelatihan Leadership

 

SMK BOPKRI 2 Yogyakarta

 

“Menjadi Pemimpin: Bagaimana Caranya?”

 

9 – 10 Januari 2015

 

           

 

Menjadi pemimpin bukan hanya mengatur, memperhatikan, melayani, dan memberi perintah. Bila seseorang menjadi pemimpin maka ada banyak hal yang harus dia lakukan. Ia harus mempersiapkan sikap, mental, dan fisik. Apakah hanya itu? Tentu tidak! Ada banyak hal harus dipersiapkan sehingga tidak banyak orang mampu untuk menjadi pemimpin yang baik. Sekalipun tata persiapannya terlihat berat, semua orang bisa menjadi pemimpin. Bagaimana caranya?

 


 

Pertanyaan ini sedikit demi sedikit direnungkan dalam pembinaan leadership bagi pengurus OSIS SMK BOPKRI 2 Yogyakarta. Pembinaan ini diwajibkan bagi seluruh pengurus OSIS. Dari dua puluh enam anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah itu, ada tiga orang yang tidak dapat mengikuti pembinaan.

 

 

 

Dalam waktu dua hari di Wisma Omah Jawi Kaliurang Yogyakarta, yakni antara Jumat – Sabtu, 9 – 10 Januari 2015, mereka berlatih dalam pembinaan Leadership bersama Stube-HEMAT Yogyakarta.

 

 

 

Kembali kepada pertanyaan awal, bagaimana menjadi seorang pemimpin? Tidak sedikit pejabat kita yang jatuh terjerat pelanggaran hukum. Tapi itu semua tidak boleh membuat kita pesimis. Kita justru berharap besar bahwa suatu saat nanti akan banyak pemimpin jujur yang muncul. Mungkin saja, bila kita tekun berlatih, kitalah yang akan menjadi sosok pemimpin jujur itu.

 

 

 

Berikut adalah materi-materi yang dibagikan dalam pelatihan leadership itu. Sekalipun berbentuk pelatihan, di sana tidak ada pelatih. Antara fasilitator dari Stube-HEMAT dan teman-teman SMK BOPKRI 2 Yogyakarta berlatih bersama dan saling berbagi.

 

 

 

Memimpin Diri Sendiri

 

Materi ini disampaikan dalam sesi awal pelatihan Leadership. Yohanes dari Stube-HEMAT memberikan beberapa sikap dan sifat yang harus dimiliki saat ingin menjadi seorang pemimpin. Materi itu disingkat dengan tiga kata yakni: Sikap, Mental, dan Disiplin. Sikap dan mental seorang pemuda akan terbentuk bila orang itu ada dalam posisi disiplin.

 

 

 

Kedisiplinan adalah upaya untuk menghargai waktu, tenaga, dan kesempatan diri sendiri dan orang lain. Bila seseorang tidak disiplin maka sikap dan mentalnya akan kacau. Ia akan mudah terlihat grogi dan tidak berani menjawab tantangan. Ia mudah takut dan tidak berwibawa. Ajarannya tidak didengar orang lain. Akhirnya, ia menjadi pemimpin yang tidak dipercaya.

 

 

 

Imajinasi Dan Kreativitas

 

Materi ini disampaikan oleh Trustha Rembaka S. Th. Seorang pemimpin harus mempunyai imajinasi. Bayangan–bayangan yang ada dalam kepalanya tidak boleh terikat. Ia harus bebas. Tetapi kemudian ia harus mampu untuk menceritakan imajinasinya itu dalam simbol-simbol yang ada. Tujuannya adalah agar imajinasi dapat dipahami oleh orang lain, misalnya ucapan dan gambar yang kita keluarkan harus bisa dipahami oleh teman kita dan tidak membuat bingung.

 

 

 

Setelah banyak berimajinasi, para calon pemimpin akan lebih kreatif dalam menghadapi permasalahan. Ia mampu mengubah hambatan menjadi tantangan. Bila teman–teman SMK yang berasal dari jurusan Boga dan Busana ini mampu untuk kreatif, maka tidak sulit untuk menciptakan pekerjaan untuk dirinya sendiri.

 

 

Permainan

 

Selain diskusi materi dan sharing, teman-teman SMK BOPKRI ini diajak untuk bermain-main tentang ketangkasan dan kemampuan beregu. Game ini dipimpin oleh Sarloce Apang.

 

 

 

Tanggapan Dan Harapan

 

Tanggapan keluar dari teman-teman peserta pelatihan Leadership. Mereka mengatakan ide yang diberikan oleh teman-teman dari Stube-HEMAT termasuk ide ”gila”. Mereka memang merasakan kebosanan tetapi cukup tertarik karena kemudian ide-ide mereka untuk berkreasi dibukakan dalam pelatihan ini.

 

 


Kiranya teman-teman BOPKRI dimampukan untuk menjadi pemimpin di masa depan. (YDA)


  Bagikan artikel ini

pada hari Kamis, 1 Januari 2015
oleh adminstube
Stube-HEMAT Yogyakarta
 

  Bagikan artikel ini

Berita Web

 2024 (18)
 2023 (38)
 2022 (41)
 2021 (42)
 2020 (49)
 2019 (37)
 2018 (44)
 2017 (48)
 2016 (53)
 2015 (36)
 2014 (47)
 2013 (41)
 2012 (17)
 2011 (15)
 2010 (31)
 2009 (56)
 2008 (32)

Total: 645

Kategori

Semua  

Youtube Channel

Lebih baik diam dari pada Berbicara Tetapi tidak ada Yang Di pentingkan Dalam Bicaranya


-->

Official Facebook