MOTIVASI DIRI RAIH PRESTASI
Wisma Omah Jawi, Kaliurang, 8 – 9 Januari 2013
Saat-saat menanti ujian nasional merupakan waktu yang mendebarkan bagi setiap siswa. Bayang-bayang kegagalan hadir menguntit harapan akan suatu keberhasilan yaitu predikat ‘lulus’. Begitu juga yang dirasakan siswa-siswi SMK BOPKRI 2, Bintaran, Yogyakarta. Beruntunglah, karena pihak sekolah tanggap akan situasi dan mengajak mereka beberapa saat untuk rekoleksi, melihat kembali apa yang sudah dilakukan dan apa yang harus dilakukan untuk mempersiapkan diri. Bekerjasama dengan Stube HEMAT Yogyakarta, pihak sekolah bersama-sama melakukan pendampingan untuk memberi ketenangan mental dan spiritual serta memotivasi siswa untuk mantap menghadapi UAS dan UAN.
Diikuti 31 siswa, 4 guru dan 1 karyawan, pendampingan ini diselenggarakan Selasa – Rabu, 8 – 9 Januari 2013 di Wisma Omah Jawi Kaliurang. Stenly R. Bontinge, S.T, salah satu tim kerja Stube HEMAT Yogyakarta mengawali dengan memperkenalkan lembaga ini beserta kegiatannya dan membangun keakraban antara tim Stube dengan para peserta.
Trustha Rembaka, S.Th, koordinator Stube HEMAT Yogyakarta, yang memandu sesi Kekuatiran – Harapan dan Refleksi. Sesi ini memberi kesempatan peserta untuk mengungkapkan kekuatiran yang dihadapi juga harapan mereka secara pribadi. Peserta banyak mengungkapkan kekuatiran tidak mampu menghadapi ujian akhir dan tidak bisa menjadi kebanggaan keluarga. Adapun harapan yang banyak diungkapkan adalah lulus dan mendapat pekerjaan. Saat refleksi, peserta diajak merenungkan perjalanan hidup yang telah dijalani. Ada beberapa siswa tersentuh dan menangis mengingat kerja keras orang tua, guru dan ada orang-orang yang secara tulus mendukung mereka.
Hari pertama ini ditutup dengan keakraban dan 'sharing' sambil bakar jagung dan roti.
Hari kedua, direktur eksekutif Stube HEMAT, Ariani Narwastujati, S.S. M.Pd. menyampaikan pentingnya manajemen waktu. Siswa-siswi diajak melihat kembali aktivitas keseharian, melihat pengelolaan waktu mereka, kemudian secara interaktif berdialog menemukan bagaimana mengelola waktu secara baik, untuk belajar, pengembangan diri, dan istirahat. Vicky Tri Samekto pada sesi selanjutnya menyampaikan tentang potensi yang dimiliki siswa-siswi sebagai modal dasar untuk pengembangan diri mereka. Jika pengenalan potensi diri dapat dilakukan dengan baik, maka seseorang akan berkembang secara optimal.
Kegiatan pembekalan ini ditutup dengan kesan pesan dari siswa, guru dan team Stube-HEMAT Yogyakarta. Muncul satu ‘closing statement’ yang bisa menjadi komitmen bersama siswa-siswi, seperti yang diungkapkan Dita, ”Dulu kita masuk SMK BOPKRI 2 bersama-sama, maka kita juga akan lulus bersama-sama pula.” (remb) ***