Menelusuri Jejak   Nenek Moyang Sumba di India

pada hari Minggu, 24 Desember 2017
oleh adminstube
 

Buku sejarah “Masyarakat Sumba dan Adat Istiadat”, (1976) tulisan Umbu Hina Kapita mencatat bahwa jaman dulu beberapa orang India tinggal dan menetap di Sumba bahkan hidup berdampingan dengan masyarakat Sumba. Bahkan bisa dikatakan sebagian besar orang Sumba berketurunan India. Sejarah juga mencatat bahwa pohon lontar yang saat ini banyak tumbuh di Sumba berasal dari India. Buku tersebut meyakinkan saya bahwa Sumba memiliki keterhubungan dengan India. Melalui Stube-HEMAT Yogyakarta, saya diberi kesempatan untuk mengikuti program South to South Exchange Program ke India dari tanggal 19 Desember – 28 Desember 2017. Program ini memberi kesempatan saya sebagai orang Sumba untuk menelusuri jejak nenek moyang kami sebagaimana disebutkan dalam buku sejarah tersebut.
 
Semua berawal dari kota Bangalore yang selanjutnya bergerak ke kota-kota kecil lainnya, tempat-tempat peradaban hingga ke pedesaan dan berdialog dengan masyarakat setempat. Banyak pengalaman menarik yang didapatkan, namun ada satu hal unik yang saya lihat dan amati dari kebiasaan dan gaya hidup orang-orang yang ada di sana. Mulai dari bentuk fisik, cara berpakaian, hingga cara berdialog dengan orang lain. Secara fisik, rata-rata orang India berhidung mancung, berkulit gelap kehitaman dan rambut bergelombang sebagaimana pada umumnya ciri fisik orang Sumba. Cara mereka bicara pun mirip dengan orang Sumba, bersuara tegas dan terkesan sedikit galak. Cara berpakaian sama persis dengan yang dilakukan kaum laki-laki di Sumba yakni memakai kemeja sebagai atasan dan memakai sarung atau kain yang dililit di pinggang sebagai bawahan dan ada syal yang diikat di kepala, sementara untuk kaum wanita memiliki perbedaan sedikit, yakni kaum wanita India memakai Sari, di wanita Sumba memakai Sarung. Di bidang pertanian, sebagian masyarakat India memiliki tanaman pohon lontar sama seperti di Sumba. Cara memanfaatkannya pun juga sama yaitu untuk kerajinan, gula lontar, minuman lontar, dan jaman dulu helai daun lontar dijadikan sebagai lembaran untuk menulis. Bahkan ornamen dinding corak kuno memiliki kemiripan dengan memakai simbol-simbol binatang seperti kuda, burung, buaya, dan udang.
 
Bagaimana mereka bisa sampai ke Sumba dan untuk apa? Buku yang berjudul “Atlas Pelabuhan-Pelabuhan Bersejarah di Indonesia” terbitan Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud RI, 2013, menuliskan bahwa sebagai Negara maritim, perjalanan sejarah Indonesia di masa lampau terkait erat dengan aktivitas pelayaran dan perdagangan laut yang berkembang sejak awal abadMasehi. Sumber-sumber sejarah mencatat bahwa komoditas perdagangan seperti kapur barus, kayu manis, lada, cengkeh, sangat diminati para pedagang asing sejak lama. Hal ini berakibat bandar-bandar pelabuhan nusantara ramai dikunjungi pedagang asing seperti, Cina, India, Arab, juga pedagang Eropa seperti Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris. Hampir semua daerah di Indonesia dimasuki oleh para pedagang asing dan yang sering masuk ke wilayah Nusa Tenggara yaitu pedagang dari India dan Cina yang dilakukan sejak berdirinya kerajaan Majapahit. Kebutuhan akan kuda-kuda yang berkualitas untuk Majapahit didatangkan dari pulau Sumbawa sejak abad ke 15. Pelayaran dilakukan dengan menyusuri laut Cina Selatan melalui selat Malaka menuju pulau Jawa atau Kalimantan dan kemudian bergerak ke arah Timur menyusuri laut Jawa menuju ke Bali, Lombok dan terus ke Kupang hingga ke Timor termasuk Sumba untuk mencari kayu cendana dan ditukarkan dengan barang-barang dari luar seperti kain Gujarat, barang-barang logam dan manik-manik.
 
Sejarah telah mencatat perjalanan orang India ke Indonesia dan meyakinkan saya bahwa memang benar-benar ada hubungan antara budaya India dan Sumba. Saya termotivasi untuk tetap membina jejaring dengan teman-teman di India. (Elis)

  Bagikan artikel ini

Berita Web

 2024 (18)
 2023 (38)
 2022 (41)
 2021 (42)
 2020 (49)
 2019 (37)
 2018 (44)
 2017 (48)
 2016 (53)
 2015 (36)
 2014 (47)
 2013 (41)
 2012 (17)
 2011 (15)
 2010 (31)
 2009 (56)
 2008 (32)

Total: 645

Kategori

Semua  

Youtube Channel

Lebih baik diam dari pada Berbicara Tetapi tidak ada Yang Di pentingkan Dalam Bicaranya


-->

Official Facebook