Tim kerja Stube-HEMAT, Pdt. Mathelda Yeanne Tadu, S.Si dan Rhony Simatupang bersama teman-teman mahasiswa aktivis Stube-HEMAT mengikuti Seminar Teologi Pembebasan yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa, Fakultas Theologia Universitas Duta Wacana pada hari Jumat, 27 Agustus 2010.
Diskusi ini akan diadakan pada hari Jumat, 13 Agustus 2010, pada pukul 15.30 - 17.45 di Sekretariat Wadah Titian, Gedung Agape Lt. Dasar Universitas Kristen Duta Wacana (UKWDW) Yogyakarta dengan narasumber:
Dr. Paulus Bawole (Dosen Arsitektur UKDW) dan Prof. Dr. Susetiawan (Dosen FISIPOL UGM)
Kontribusi: GRATIS
Untuk konfirmasi keikutsertaan, silakan hubungi: Yeanne ( 0852 281 60008) atau Rhoni (0818 0267 8591) paling lambat hari Kamis, 12 Agustus 2010.
Stube-HEMAT membuka Program Masyarakat Urban untuk mahasiswa pada bulan Juli - September 2010. Program ini bertujuan: 1) memberikan perspektif yang tepat untuk memahami permasalahan masyarakat kota, 2) mengkaji dan menganalisis permasalahan masyarakat kota/masyarakat urban di Indonesia, dan 3) melatih kepekaan dan kepedulian mahasiswa terhadap permasalahan masyarakat kota di Indonesia.
Sasaran program ini adalah mahasiswa Kristiani dan pemuda gereja dengan bentuk kegiatan: diskusi, pelatihan dan eksposur, dan follow up.
Diskusi akan dilakukan pada bulan Juli dan Agustus. Pelatihan akan diadakan di gedung CD Bethesda pada tanggal 3-5 September 2010. Pelatihan mengambil tema "Tantangan Masyarakat Kota dan Peradabannya". Materi pelatihan antara lain: perkembangan kota, analisis sosial masalah perkotaan, dan eksposur (kunjungan lapangan).
Untuk pendaftaran dan informasi lebih lengkap, hubungi:
Yeanne (085228160008) atau kirim email ke [email protected].
Seperti benih yang bertunas, pengarusutamaan gender berkembang walaupun tidak semudah yang bisa diucapkan. Pengarusutamaan gender melintasi perbedaan budaya, agama, struktur sosial dan berbagai paradigma yang ada. Bertempat di Andreas Hermes Academy, Bonn, Germany, workshop internasional tentang pengarusutamaan gender diadakan dengan mengundang partner organisasi EED dan ESP dari berbagai negara seperti Ghana, Uganda, Kenya, Brazil, Congo, Ecuador, Myanmar, Kamboja, India, dan Indonesia untuk saling berbagi tentang permasalahan gender dan belajar tentang perhatian yang diberikan EED dan ESP dalam mempromosikan keadilan dan kesetaraan perempuan melalui program pendidikan dan pelatihan yang diadakan.
Stube-HEMAT, salah satu organisasi partner ESP di Indonesia berpartisipasi dalam workshop tersebut dengan mengirim Koordinator Stube-HEMAT, Ariani Narwastujati, sebagai wakil lembaga.
Mendorong perempuan untuk setara dengan laki-laki dalam pergaulan sosial tidak semudah yang dibayangkan. Ada banyak kompleksitas dan konflik baik disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal. Ditambah lagi zona nyaman yang ada dalam masyarakat seringkali mengabaikan potensi perempuan untuk melakukan lebih dari yang biasanya ia lakukan.
Gender tidak hanya berbicara masalah perempuan yang tertindas, namun juga kesetaraan antara perempuan dan laki-laki. Perbedaan latar belakang para peserta memberikan dinamika yang menarik karena memberikan kesempatan bagi tiap-tiap peserta untuk mendengarkan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh negara atau benua mereka.
Di Myanmar contohnya, dimana perempuan tidak bebas bergerak atau berkarya karena budaya, sistem patriarki, dan peraturan keagamaan di sana.
Banyak perempuan di dunia belum menyadari bahwa mereka seringkali menjadi korban dari sistem pendidikan, politik, ekonomi yang tidak mengutamakan kesetaraan. Siapa yang bertanggungjawab terhadap hal ini? Jawabannya adalah seluruh anggota masyarakat. Kesadaran terhadap kesetaraan gender adalah kunci untuk memampukan perempuan untuk bebas dan mandiri sehingga memberikan kontribusi positif bagi masa depan komunitas.
Eti, dari Sumba, mahasiswa Biologi UKDW, akan melakukan analisis daya dukung lingkungan di daerah ekowisata air terjun Laiputi di Praingkareha, Sumba Timur. Ia melihat pengelolaan ekowisata di sana perlu ditingkatkan kualitas pengelolaannya, terutama berkaitan dengan kelestarian lingkungan hidup.
Vicky, dari Palembang, mahasiswa Teologi STAK Marturia, akan magang di Yayasan Bina Mandiri untuk program pengembangan pertanian organik di Desa Cinta Manis Baru Sumatera Selatan. Vicky ingin turut membangun kesadaran warga jemaat Cinta Manis Baru akan bahaya dari penggunaan pupuk dan obat-obat kimia sebagai sarana perawatan tanaman dalam jangka panjang.
Victor, dari Lampung, mahasiswa Teologi STAK Marturia, akan melakukan kegiatan berkaitan dengan pengelolaan air di jemaat GKSBS Rawajitu, Lampung. Kualitas air di sana cukup buruk karena ada di lingkungan lahan gambut. Harapan dari kegiatan ini, jemaat GKSBS Rawajitu: 1) menyadari pentingnya air bersih bagi kehidupan, 2) menggunakan kearifan lokal untuk memperbaiki kualitas air, dan 3) menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat setempat dan juga lembaga sosial non pemerintah yang bergerak di bidang pengelolaan air.
Pada bulan Juli-Desember 2010, ada 3 program yang ditawarkan oleh Stube-HEMAT: 1) Masyarakat Urban, 2) Manajemen Informasi, dan 3) Peningkatan Kapasitas, 4) Eksposur Lokal.
Untuk program 1, 2, dan 3, kami akan menginformasikannya lebih lengkap setelah persiapan program kami selesaikan. Untuk program Eksposur Lokal, teman-teman dapat mengajukan proposal paling lambat 31 Juli 2010.
Untuk informasi lebing lengkap, silakan hubungi Stube-HEMAT.
Diskusi dipandu oleh Ika dari Komunitas Aji Damai. Diskusi berjalan dengan menarik, karena selain mengomentari tentang film yang diputer, peserta juga diajak untuk saling berbagi mengenai pemahamannya tentang gender dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam rangka membangun kesadaran mahasiswa akan permasalahan gender di Indonesia, Stube-HEMAT Yogyakarta membuka Program Gender di bulan Maret-April 2010. Program ini diadakan untuk mendorong mahasiwa memiliki sensitivitas gender dalam kehidupan sehari-hari, baik di dunia kampus, masyarakat, dan dunia kerja.
Program ini bertujuan:
Bentuk kegiatan:
Pelatihan diadakan pada hari Jumat - Minggu, 9 - 11 April 2010 di Wisma Santi Darma, Godean.
Materi:
Bagi teman-teman mahasiswa Kristiani yang tertarik mengikuti Program ini, silakan mendaftar ke Sekretariat Stube-HEMAT Yogyakarta, Jl. Tamansiswa 166 Yogyakarta atau mengirim e-mail ke [email protected]. Contact person Pdt. Mathelda Yeanne Tadu, S.Si (Teologi) – 085228160008.
Dalam rangka Program Orientasi 2010, Stube-HEMAT mengadakan pelatihan untuk mahasiswa Kristiani yang akan diadakan di Hotel Wijaya pada 26-28 Februari 2010.
Stube-HEMAT Yogyakarta menjadi bagian dari acara memperingati 40 hari meninggalnya Bapak Plurarisme, Gus Dur, yang diadakan oleh Aji Damai di Kompleks Taman Budaya, pada tanggal 7 Februari 2010 yang lalu.
Rhony Simatupang, Humas Stube-HEMAT, bersama beberapa mahasiswa aktivis Stube-HEMAT menjadi panitia acara. Acara ini melibatkan banyak lembaga yang menjadi bagian dari komunitas Aji Damai. Masing-masing lembaga yang terlibat memberikan atraksi yang menarik, mulai dari vocal group, teater, grup band, sampai pertunjukkan barongsai yang memukau penonton.
Pdt. Mathelda Yeanne Tadu, S. Th, tim kerja Stube-HEMAT bersama board Stube-HEMAT, Pdt. Bambang Sumbodo, M. Min dan mahasiswa yang berminat untuk belajar tentang bambu mengunjungi GKJ Tegalrejo yang bangunannya dibuat dari bambu.
Gereja ini ada di Bantul, didirikan pada tahun , dan merupakan gereja yang menjadi bagian dari klasis Selatan GKJ di Yogyakarta.
Gereja dengan bangungan dari bambu adalah suatu fenomena yang menarik. Di tengah trend bangunan beton, bangunan dari bambu membawa nuansa lokalitas yang unik dan menarik untuk dikaji lebih jauh. Bambu yang biasanya dianggap sebagai bahan yang rapuh, ternyata mampu menjadi bahan bangunan yang layak untuk diperhitungkan.
Bangungan gereja seperti ini, yang memperhitungkan lokalitas, menunjukkan bahwa GKJ Tegalrejo adalah gereja yang memperhatikan konteks pelayanan di mana dia berada. Kritik pada bangunan dari bambu, dari segi estetika dan keawetannya, seyogyanya dijawab dengan arsitektur bangunan yang menarik dan keawetan bangunan, seperti yang ditunjukkan oleh GKJ Tegalrejo. Tertarik untuk datang ke sana?