Pendampingan Studi Sosial untuk Siswa
SMPK Tirta Marta – BPK Penabur Pondok Indah
"Menjadi Sahabat bagi Sesama"
Kehidupan kota memiliki dinamika yang berbeda dengan pedesaan. Namun keduanya memiliki keterkaitan erat satu sama lain dan saling mempengaruhi. Kehidupan sosial masyarakatnya pun berbeda, tetapi hal ini bukan berarti tidak ada komunikasi satu sama lain, karena komunikasi perlu terus menerus diupayakan supaya terwujud rasa kepedulian di dalamnya. Inilah dasar pemikiran atas kegiatan studi sosial bagi siswa-siswi klas IX SMPK Tirta Marta – BPK Penabur Jakarta sebagaimana diungkapkan Christina Ratnaningsih, S.Pd. selaku kepala sekolah. “Melalui kegiatan ini diharapkan para siswa dapat mengembangkan kemampuan bekerjasama, sikap mandiri, tanggungjawab dan kepedulian bagi sesama”, ujarnya.
Kegiatan Studi Sosial yang didampingi oleh Stube-HEMAT Yogyakarta ini dilaksanakan pada tanggal 15 – 17 Oktober 2012 di Yogyakarta dan sekitarnya mengusung tema Menjadi Sahabat bagi Sesama. Studi sosial ini diwujudkan dalam dua kegiatan yaitu TurBa dan Live In di pedesaan.
TurBa yang artinya Turun ke Bawah, merupakan aktifitas untuk melihat tempat dan kegiatan sosial kemasyarakatan untuk menumbuhkan kepedulian, kemandirian dan mau kerja keras. Lokasi TurBa mengambil 8 tempat kunjungan yang meliputi:
- Panti Wreda “Hanna”
- Wirausaha Lilin Hias “Pensil Terbang
- Sanggar Anak Alam (SALAM)
- Yayasan Sayap Ibu
- Rehabilitasi Narkoba Panti Sosial Pamardi Putra
- Pondok Pesantren Nurul Ummahat
- TPA Sampah Piyungan
- Kerajinan Topeng Kayu Bobung
Sedangkan kegiatan Live In atau tinggal dan hidup bersama, memberi kesempatan para siswa bermalam di rumah dan beraktivitas bersama dengan warga pedesaan di Girisekar, Panggang, Gunungkidul. Ketika Live In inilah para siswa mengalami dan mendalami kehidupan masyarakat pedesaan dengan berbagai dinamika yang ada seperti berjalan kaki mengambil air, mencari kayu bakar di hutan, mencangkul di tanah berbatu, bertegur sapa dengan setiap orang yang dijumpai meski tidak kenal.
Beraneka pengalaman pun dialami oleh para siswa, guru, pendamping Stube dan penduduk selama kegiatan TurBa dan Live in, dari kejadian yang lucu sampai yang mengharukan. Satu hal yang dapat ditemukan dalam rangkaian kegiatan ini adalah, makna persahabatan akan dapat diwujudkan ketika seseorang itu mau merendahkan diri, mengenal dan berinteraksi secara tulus dengan sesamanya. Selamat bertumbuh, bertambah dewasa dan berbuah. (TRU)***