Kelola Sampah Anorganik & Wujud Nyatakan

pada hari Selasa, 22 Maret 2022
oleh Yoel Yoga Dwianto
Oleh Yoel Yoga Dwianto          

 

 

 

Alam semesta dianggap sebagai arsitektur peradaban, sumber kenyamanan, dan ruang penuh kecepatan yang dapat membawa manusia ke dalam taman Firdaus kenikmatan. Namun, kenyaataan sebaliknya, dimana semesta hanyalah sebuah lorong raksasa yang dipenuhi oleh parasit. Celakanya, parasit itu adalah manusia yang mudah digerakkan oleh keterpesonaan, kemabukan, keserakahan, dan ekstase yang menumpahkan banyak energi untuk mengeksploitasi bagian-bagian terkecil dari alam semesta demi kesenangan tubuh. Terlalu banyak yang manusia keruk dari alam semesta demi kenikmatan tubuh, tapi lupa merawat dan mengenyangkan tubuh semesta. Justru manusia membiarkan semesta kelaparan, penuh sampah, dan tercemari limbah. Kini, alam semesta diambang kehancuran dan terabaikan.

 

 

Harus diakui bahwa secara historis, alam semesta adalah sebuah mesin raksasa yang lama kelamaan juga bisa rusak jika manusia terus-menerus mengeksploitasinya dengan tidak bertanggung jawab. Stube HEMAT Yogyakarta sebagai lembaga pendampingan mahasiswa memiliki langkah maju untuk mulai mengkampanyekan kepada para mahasiswa dan kaum muda agar memiliki kesadaran untuk melestarikan lingkungan hidup.  Yogyakarta sebagai kota pelajar dihuni oleh kalangan mahasiswa dari luar daerah dan mahasiswa yang tinggal sementara di kota ini, tentu saja juga menghasilkan sampah. Lalu, apa yang bisa mahasiswa lakukan untuk menolong alam semesta ini? Tidak sedikit mahasiswa yang abai terhadap sampah yang mereka hasilkan dan tinggalkan.

 

 

Dalam rangkaian pelatihan dan eksposur, penulis dan tiga belas mahasiswa dari berbagai daerah,berbagai jurusan, dan berbagai kampus yang ada di Yogyakarta diberi kesempatan berkunjung, mengamati, menggali informasi, dan belajar ke salah satu tempat pemanfaatan dan pengelolaan sampah anorganik yang berbasis teknologi digital yaitu Rapel (Rakyat Peduli Lingkungan) di kawasan Sendangadi, Mlati, Sleman (19/3/2022). Mereka berdialog dengan penggagas Rapel, yaitu Yudho Indarjo. Ia memaparkan bahwa Rapel berdiri sejak April 2019 ketika Yogyakarta mengalami darurat sampah. Rapel sendiri merupakan industri pemanfaatan dan pengelolaan sampah di bawah naungan PT. Wahana Anugerah Energi (WAE) yang berdiri sejak tahun 2012.

 

 

Kunjungan belajar ke Rapel sarat akan refleksi dan wahana edukasi, dimana Rapel bisa menjadi solusi milenial untuk mengelola sampah anorganik di Yogyakarta dan sekitarnya, bahkan bisa di 34 provinsi di Indonesia. Selain solusi, ini merupakan terobosan baru untuk meminimalisir jejak dosa ekologis dengan 3R-reduce, reuse, recycle, dengan memakai aplikasi Rapel. Masyarakat yang berminat bisa mendownload aplikasi ini di Playstore dan mendaftar sebagai anggota. Melalui aplikasi ini, anggota bisa menjual sampah sesuai jenisnya tanpa keluar rumah. Warga tinggal mengunggah foto di aplikasi dan mitra Rapel akan mengambil, menimbang dan membayar sampah sesuai jenisnya, antara lain kertas, kardus, botol plastik, ember plastik, besi tua, kemasan susu kotak, jelantah minyak goreng, elektronik bekas, tembaga, dan alumunium.

 

 

Sebagai mahasiswa teologi, saya belajar relasi manusia dengan alam semesta dan berefleksi tentang bagaimana gereja bisa bertanggung jawab secara teologis dan ekologis untuk menjaga semesta yang telah dianugerahkan Allah bagi keberlangsungan hidup manusia. Berkaitan sampah anorganik, saya belajar memperlengkapi diri untuk melayani gereja dan masyarakat dimasa depan. Seperti Rapel, muncul dari gagasan orang-orang yang peduli terhadap lingkungan. Sebagai terobosan, gereja dalam misi pemulihan ciptaan, gereja bisa mengorganisir dan mengedukasi jemaat melalui beragam pelayanan untuk membangun kesadaran dan memahami ancaman sampah, memilah sampah dan mendistribusikan ke bank sampah atau pengelola sampah, seperti Rapel. Jika bisa demikian, tidak berlebihan jika dikatakan gereja sudah bertindak pro lingkungan. Saya rindu mewujudyatakan gereja yang peduli terhadap lingkungan, khususnya sampah. ***


  Bagikan artikel ini

Berita Web

 2024 (20)
 2023 (38)
 2022 (41)
 2021 (42)
 2020 (49)
 2019 (37)
 2018 (44)
 2017 (48)
 2016 (53)
 2015 (36)
 2014 (47)
 2013 (41)
 2012 (17)
 2011 (15)
 2010 (31)
 2009 (56)
 2008 (32)

Total: 647

Kategori

Semua  

Youtube Channel

Lebih baik diam dari pada Berbicara Tetapi tidak ada Yang Di pentingkan Dalam Bicaranya


-->

Official Facebook