Oleh: Thomas Yulianto
Indonesia rentan dalam penanganan masalah kesehatan karena beragam situasi seperti terbatasnya fasilitas kesehatan, tenaga medis yang kompeten, buruknya pemahaman kesehatan dan kedisiplinan hidup sehat masyarakat yang masih rendah, sementara potensi orang yang bisa terinfeksi penyakit melebihi kemampuan untuk mengatasinya. Saat ini dengan kasus Covid-19 yang terjadi menjadi sinyal merah bagi kita semua dan orang-orang harusnya lebih sadar pentingnya kesehatan bagi dirinya dan orang lain dan ini membuat kita belajar bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri dan terbukti bahwa infeksi terjadi secara global sebagai pandemik.
Tantangan kesehatan di Indonesia mesti direspon tidak saja oleh mereka yang bekerja di bidang kesehatan tetapi setiap orang bertanggungjawab didalamnya, termasuk mahasiswa, sehingga Stube HEMAT Yogyakarta merancang program Masalah Kesehatan di Indonesia untuk membantu mahasiswa memahami masalah kesehatan di Indonesia dengan mendapatkan informasi yang memadai terkait permasalahan kesehatan tersebut dan memiliki wawasan dan pengetahuan bagaimana mengatasinya. Pelatihan diadakan secara online pada hari Selasa, 27 Oktober 2020 sehingga bisa diikuti oleh mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia, dengan tema Realita Masalah Kesehatan di Indonesia bersama narasumber Sukendri Siswanto, S.Pd. M.Kes, kepala Divisi Kesehatan Primer CD Bethesda. Tercatat ada beberapa peserta mahasiswa berasal dari wilayah Sumatera, Jawa, NTT, Maluku dan Sulawesi.
Dalam diskusi tersebut, Sukendri memulai dengan memunculkan pertanyaan, mengapa kesehatan orang zaman dulu nampak lebih baik dari masa sekarang? Padahal kondisi masyarakat, pengetahuan dan fasilitas kesehatan saat ini lebih lengkap dibanding dulu. Ya memang ada beragam faktor yang mempengaruhi kesehatan, seorang ahli kesehatan bernama H.L Blum menyebutkan bahwa status kesehatan masyarakat atau individu dipengaruhi oleh empat faktor utama yaitu Lingkungan, Perilaku, Pelayanan Kesehatan dan Genetik (Keturunan). Empat faktor ini menjadi tantangan di Indonesia terlebih secara geografis berupa kepulauan sehingga terkadang sebaran fasilitas kesehatan belum merata di setiap kecamatan, misalnya layanan Puskesmas maupun dokter umum. Tantangan lainnya adalah perlu peningkatan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup sehat, misalnya ketersediaan air bersih, fasilitas kloset dan sanitasi rumah tangga. Topik bahasan lain berupa pentingnya kecukupan gizi dan nutrisi, termasuk ASI eksklusif untuk bayi, maupun makanan pelengkap ASI demi menunjang pertumbuhannya.
Perbincangan dalam diskusi ini membuka mata mahasiswa tentang realita masalah kesehatan di Indonesia, meskipun baru di permukaan saja, sehingga sebagai langkah lanjut, mahasiswa dimasukkan dalam kelompok sesuai daerah asal mereka dan selanjutnya mereka akan melakukan pemetaan masalah kesehatan yang terjadi di daerah asal mereka masing-masing. Dari temuan dalam pemetaan ini mahasiswa akan didampingi untuk menganalisa masalah kesehatan yang terjadi sekaligus memunculkan gagasan atau tindakan yang bisa dilakukan sebagai respon terhadap masalah tersebut.***