Pendidikan merupakan salah satu neraca pengukur masa depan dan menjadi penentu kemajuan suatu bangsa.Karena pentingnya pendidikan orang rela menggelontorkan uang hingga ratusan juta agar dapat mengenyam pendidikan tinggi berkualitas dan mampu ikut serta menjadi penentu suatu kebijakan. Namun sayang sekali kesenjangan pendidikan masih terjadi di berbagi daerah di Indonesia.
Stube HEMAT Yogyakarta, lembaga yang bergerak untuk anak muda mengundang Franky Hamonangan Malau (Magister Ekonomi Pembangunan UGM) Koordinator sosialisasi LPDP daerah Jogja, Daud Yaferson Dollu, Magister Hukum Litigasi UGM, dan Fridrik Makanlehi (Magister Sistem dan Teknik Transportasi) dalam acara diskusi untuk lebih mengetahui tentang beasiswa LPDP pada hari Selasa, 3 Oktober 2017 di Sekretariat Stube-HEMAT Yogyakarta. Mereka bertiga juga para penerima beasiswa dari lembaga tersebut. Untuk mengetahui detail mengenai lembaga ini silahkan baca:
Saat ini Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan atau LPDP telah membantu ratusan anak negeri ini untuk mampu meraih mimpi mereka mengenyam pendidikan tinggi tanpa kuatir dengan biaya studi yang mahal. Program yang ditawarkan LPDP sangat bervariasi baik di dalam dan di luar negeri seperti:
Beasiswa Lanjutan;
(http://www.lpdp.kemenkeu.go.id/profil/visi-misi-fokus/).
Dari beberapa beasiswa yang ditawarkan yang menarik adalah beasiswa Afirmasi. Beasiswa ini diperuntukan bagi : (1) Masyarakat yang berasal dari daerah perbatasan dan/atau daerah tertinggal; (2) Masyarakat yang sedang mengabdikan diri pada institusi pemerintahan di daerah perbatasan dan/atau daerah tertinggal; (3) Alumni penerima beasiswa Bidikmisi; (4) Masyarakat berprestasi dari keluarga miskin; (5) Individu yang berprestasi dalam bidang Olimpiade Sains, Teknologi, Olah Raga dan Seni/ Budaya di tingkat Nasional maupun Internasional kata(http://www.lpdp.kemenkeu.go.id/beasiswa/beasiswa-afirmasi/).Selain beasiswa Afirmasi ada juga Beasiswa Indonesia Timur
(http://www.lpdp.kemenkeu.go.id/beasiswa/beasiswa-indonesia-timur/). Beasiswa ini lebih mengutamakan pelamar dari daerah timur yang memiliki mimpi kuliah di luar negeri. Persyaratan yang ditawarkan juga sedikit lebih dipermudah tetapi penguasaan bahasa asing atau minimal bahasa inggris masih menjadi prioritas utama bagi pelamarnya.
Baik beasiswa Afirmasi atau Indonesia Timur keduanya merupakan beasiswa yang memberi peluang bagi siapa saja yang merindukan untuk lanjut studi S2 dan S3 dengan gratis. Beasiswa LPDP mendanai semua kebutuhan kita mulai dari persiapan sampai kita wisuda. Beasiswa ini merupakan yang terbaik di Indonesia dari segi keuangannya. Beasiswa ini akan dibuka pada 2018 mendatang dengan kuota sekitar 15.000 peserta. Daud mendorong mahasiswa yang hadir diskusi pada sore itu, “Jika pemerintah sudah membuka peluang bagi kita maka persiapkan diri kita untuk dapat mengambil kesempatan menjadi bagian dari LPDP membangun daerah kita”.
“Good news bagi pelamar yang berasal dari Kabupaten Sumba Timur. Karena Bupati Sumba Timur sudah MOU dengan LPDP untuk mengirim 50 orang setiap tahunnya untuk mendaftar LPDP”, kataFridrik. Beberapa tips mengikuti seleksi LPDP seperti body language, sikap, gaya bahasa dan sopan santunjuga disampaikan saat diskusi pada sore itu.
Sebagai penutup Daud sangat berharap dari 20 peserta yang hadir mengikuti diskusi, ada yang mendaftar beasiswa LPDP tahun 2018. Kesempatan sudah dibuka lebar, maka tinggal menunggu respon dari anak-anak muda untuk ikut ambil bagian, membawa bangsa ini lebih berkualitas. Acara diskusi ini ditutup dengan berfoto bersama. (SAP).