Hadir untuk Memantik Semangat

pada hari Rabu, 28 April 2021
oleh Trustha Rembaka

Refleksi peserta program eksposur lokal ke Alor

Oleh Trustha Rembaka

 

 

 

Kesempatan datang langsung ke pulau Alor merupakan berkat Tuhan sekaligus tantangan, karena program ini berjalan ketika situasi tidak menentu. Pandemi Covid-19 yang tidak kunjung usai, bahkan pascabencana siklon Seroja di awal April yang berdampak di kawasan Nusa Tenggara Timur termasuk pulau Alor yang terkena banjir bandang menjadi latar belakang situasi keberangkatan kami. Namun ini tidak menjadi penghalang, dengan persiapan yang baik dan penyerahan diri pada tuntunan Tuhan, kegiatan di Alor dapat berjalan lancar. Bersama dua mahasiswa dari Stube HEMAT Yogyakarta dalam satu team menjadi keuntungan tersendiri karena bisa berbagi tugas dan saling melengkapi dalam mengelola kegiatan di Alor dari 6-20 April 2021. Kesempatan ke Alor menjadi pengalaman baru karena ini pertama kali menjejakkan kaki di bumi kenari untuk berinteraksi dengan mahasiswa dan masyarakat setempat, khususnya mendukung Multiplikator Stube HEMAT di Alor, yaitu Petrus Maure, S.Kom. Kesempatan ini juga menjadi tantangan tersendiri untuk bisa berbuat sesuatu dan meninggalkan ‘jejak’ yang positif dan berkesan di Alor.

 

Pada awalnya kegiatan mengalami kendala karena beberapa jejaring baik itu gereja, kampus dan mahasiswa fokus pada tanggap darurat penanganan bencana yang terjadi di beberapa kawasan Alor. Merekalah yang bergerak cepat membantu penduduk yang terdampak bencana yang menimbulkan korban jiwa. Dalam situasi ini, kegiatan awal kami berupa pemetaan potensi dan ancaman di kawasan Alor, pertemuan dengan aktivis Stube HEMAT Yogyakarta yang sudah kembali ke Alor dan menyapa komunitas anak muda di kota Kalabahi. Selanjutnya kami bergerak ke kecamatan Alor Timur Laut, desa Air Mancur sebagai basis Multiplikasi Petrus Maure. Saya merancang kegiatan berkaitan pelatihan pemetaan potensi desa, penulisan dan praktek berbicara di depan umum dan kegiatan ini mendapat respon baik dari anak muda dan sebagian sudah berkeluarga. Harus diakui beragam kendala terjadi karena aliran listrik belum normal, jaringan komunikasi terganggu dan sebagian membantu di daerah yang terdampak bencana.

 

 

Dari interaksi dengan anak muda dan yang sudah berkeluarga terungkap bahwa pandemi mengubah hidup sebagian dari mereka, karena sebelumnya mereka bekerja di luar pulau dan begitu pandemi merebak mereka memutuskan kembali ke kampung halaman. Mau tidak mau, bertani dan berkebun menjadi pilihan yang bisa dilakukan. Dari titik ini bisa ditemukan kemauan atau rasa ingin tahu terhadap hal baru yang berkaitan dengan aktivitas yang mereka geluti, misalnya mereka yang berkebun ingin tahu cara pengolahan tanah, membasmi hama dan pengolahan hasil, mereka yang bertani memikirkan bagaimana sawahnya lebih produktif, tidak hanya padi saja dan memetakan situasi di sekeliling sawahnya. Akhirnya muncul konsep pertanian terpadu. Bagi anak muda, latihan berbicara di depan umum menjadi bekal baru bagi mereka jika nantinya memimpin suatu acara. Hal yang tidak terduga terjadi ketika hari malam pun mereka tetap bersemangat untuk bertukar pikiran dan mencatat temuan-temuan yang ada, bahkan mewujudkan menjadi tulisan-tulisan yang menarik untuk dibaca. Kejutan terjadi ketika saya sudah kembali ke Yogyakarta, saya mendapat kiriman di WA berupa foto tulisan dari salah satu anak muda di Alor. Ia menulis gagasannya di secarik kertas kemudian meminta temannya untuk mengirim foto tulisannya untuk menunjukkan bahwa ia berhasil mewujudkan gagasannya ke dalam sebuah tulisan.

 

 

Dari pengalaman yang saya temui selama di Alor, kabupaten Alor memiliki potensi lengkap dari daerah kepulauannya, perbukitan, dataran, sungai, pantai dan lautan. Ditambah keunikan budaya dan warisan budayanya, fauna dan flora termasuk hasil pertanian yang beragam dan tak kalah penting adalah sumber daya manusia yang memiliki semangat tinggi untuk mengembangkan diri. Jadi, saya optimis jika anak muda Alor mendapat ruang belajar, menemukan pengetahuan baru dan kesempatan untuk berkiprah, maka mereka akan menjadi tulang punggung kemajuan Alor dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Alor.***


  Bagikan artikel ini

Berita Web

 2024 (22)
 2023 (38)
 2022 (41)
 2021 (42)
 2020 (49)
 2019 (37)
 2018 (44)
 2017 (48)
 2016 (53)
 2015 (36)
 2014 (47)
 2013 (41)
 2012 (17)
 2011 (15)
 2010 (31)
 2009 (56)
 2008 (32)

Total: 649

Kategori

Semua  

Youtube Channel

Lebih baik diam dari pada Berbicara Tetapi tidak ada Yang Di pentingkan Dalam Bicaranya


-->

Official Facebook