Pelatihan Kaum Muda dan Kesehatan
“Anak Muda: Ga’ Sehat Ga’ Asik”
Kaum muda saat ini menghadapi perkembangan dunia yang sangat cepat, ditandai dengan majunya berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ini juga mempengaruhi lingkungan dan kehidupan manusia yang pada akhirnya mengubah gaya hidupnya. Perubahan keadaan lingkungan dan gaya hidup ini memicu berbagai permasalahan kesehatan.
Berbagai permasalahan seperti HIV/AIDS, kesehatan reproduksi, bahaya rokok, penyalahgunaan zat adiktif dan narkoba marak terjadi di kalangan kaum muda, selain itu juga minimnya kesadaran berperilaku hidup sehat. Permasalahan tersebut menjadi perhatian Stube-HEMAT Yogyakarta dengan mengadakan pelatihan Kaum Muda dan Kesehatan yang diselenggarakan 1 – 3 Maret 2013 di Wisma Kayu Manis Kaliurang dengan tema “Anak Muda: Ga’ Sehat, Ga’ Asik.”
Peserta pelatihan adalah mahasiswa yang datang dari berbagai kawasan Indonesia, meliputi Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, Papua, Nusa Tenggara dan Jawa. Selain itu mereka memiliki latar belakang studi yang beragam, seperti Teknik Lingkungan, Kependidikan, Hukum, Teologi, Kesehatan dan Komputer.
Pelatihan diawali oleh koordinator Stube HEMAT Yogyakarta, Trustha Rembaka, S.Th, yang memandu peserta melakukan pemetaan permasalahan kesehatan yang terjadi di Indonesia. Kemudian setiap kelompok mencoba mendokumentasi berita-berita tersebut menjadi sebuah kliping, yang akan menjadi perhatian utama dari kelompok yang bersangkutan.
Selanjutnya dokter Veronika Wardani, dari Rumah Sakit Respira Yogyakarta memfasilitasi peserta dengan pemahaman zat adiktif dan bahaya merokok. Sebuah keprihatinan bersama kalau ternyata dari tahun ke tahun usia rata-rata para perokok pemula semakin muda. Artinya bahwa yang dulunya seseorang mulai merokok itu hanya dikalangan orang-orang dewasa, sekarang ini telah bergeser dikalangan remaja dan anak-anak. Dalam sesi ini terjadi diskusi diantara peserta mengenai permasalahan rokok, ada pihak yang anti rokok, namun ada pihak yang pro rokok.
Panti Sosial Pamardi Putra (PSPP) Yogyakarta, diwakili oleh Eko Prasetyo, salah seorang penyuluh bahaya narkoba, membeberkan mengenai Bahaya Narkoba dengan menceritakan pengalaman dirinya ketika mengalami ketergantungan obat, namun dengan upaya yang sangat berat pada akhirnya berhasil melepaskan diri dari jerat narkoba dan bahkan mampu memotivasi peserta jangan pernah mencoba narkoba. Pak Eko mengajak mas Mardi, salah satu residen di PSPP, yang menyaksikan bagaimana dirinya terjerat narkoba dan kuatnya keinginan dirinya untuk lepas dari ketergantungan.
Kesehatan Reproduksi (KESPRO) dan HIV /AIDS menjadi salah satu topik bahasan yang difasilitasi oleh Mestri Widodo yang lebih dikenal dengan Mas Wiwid, yang menyampaikan pengalaman penyuluhan tentang Kespro, dengan terlebih dahulu mengajak peserta melakukan brain storming mengenai apa itu kesehatan reproduksi. Jawaban yangsangat beragam menunjukkan bahwa masyarakat belum memiliki pengetahuan yang memadai tentang Kespro.
Hari ketiga pelatihan diisi oleh Fitri Mustikowati dari RS Bethesda Lempuyangan dengan topik ‘Be Healthy, Be Happy.’ Peserta diajak memiliki pola hidup sehat yang didasari oleh pengenalan terhadap makanan serta kandungan nutrisi dan gizi di dalamnya.
Akhir dari pelatihan ini, peserta membagi diri dalam beberapa kelompok berdasar minat dan kemampuan mereka. Kelompok-kelompok ini mendesain kegiatan tindak lanjut sebagai respon dan tanggungjawab mereka terhadap permasalahan sosial yang ada di sekitar mereka. Beberapa di antaranya: Kelompok Penyuluhan Kesehatan, Kelompok Peduli Lingkungan, dan Kelompok Pendampingan Belajar. (remb)