Menggagas Pengentasan Pengangguran Anak Muda

pada hari Senin, 5 Desember 2022
oleh Lidia Dwijayanti Meike Ullo
 
Di Ndonbey, Distrik Warmare, ManokwariPapua Barat

 

Oleh Lidia Dwijayanti Meike Ullo.          

 

 

Saya, Lidia Dwijayanti Meike Ullo, seorang mahasiswa dari kampung Ndonbey, Warmare, ManokwariPapua Barat yang sedang menempuh kuliah di Yogyakarta, di kampus Universitas Teknologi Digital Indonesia, program studi Informatika. Tulisan ini merupakan hasil pemikiran panjang untuk berani mengungkapkan pengalaman ke dalam tulisan setelah saya mengikuti pelatihan Stube HEMAT Yogyakarta tentang Social Entrepreneurship, dimana saya sebagai anak muda tergerak untuk menggagas usaha bisnis untuk mengentaskan permasalahan sosial.

 

 

Anak muda adalah generasi yang membawa perubahan, namun yang terjadi di kampung saya, para pemuda justru lebih memilih untuk menikah di usia dini meskipun belum bekerja. Akhirnya mereka terpaksa putus sekolah karena menikah, di sisi lain, anak muda yang kembali dari kuliah di luar kota tidak membawa perubahan, padahal di daerah saya memiliki beragam sumber daya, artinya ada peluang yang bisa menjadi pekerjaaan. Kenyataan yang ada, dari orang-orang yang bekerjabaik petani, pengusaha, pekerja perkantoran adalah sebagian besar adalah orang dewasa. Bahkan, anak muda yang sudah menikah pun masih dibiayai oleh orang tua mereka.

 

 

Sebenarnya anak muda di distrik Warmare terampil di bidang kerajinan tangan dan pertanian, namun mereka kesulitan untuk mengembangkan kelebihan mereka karena mereka belum tahu dari mana untuk memulainyaDari situasi ini saya tertantang untuk membantu menemukan jalan keluar dari masalah tersebut dengan mengambil langkah, pertama, yaitu, berkomunikasi langsung, berdiskusi dan menganalisis potensi yang ada pada mereka, contohnya di bidang kerajinan, mereka bisa membuat noken atau tas tradisional Papua, sisir bambu, mahkota adat, hiasan rumah, beragam aksesoris kalung, gelas, anting, bando, dan produk lainnya.

 

 

 

Dari temuan-temuan ini saya memiliki ide untuk mengarahkan dan mendampingi mereka mengumpulkan potensi yang ada untuk diolah menjadi kerajinan-kerajinan yang akan dijual dengan harga yang layak. Dengan berbagai kreativitas dan kearifan lokal, produk-produk yang dihasilkan memiliki keunikan dan keunggulan tersendiri. Dari produk-produk kerajinan tangan ini saya mulai pasarkan melalui beragam cara, seperti melalui media sosial, pasar, tempat wisata, melalui jaringan pertemanan, dan pameran. Saya bekerjasama dengan para pemuda setempat, lembaga, orang-orang yang peduli, agen usaha dan pemerintah untuk mendukung kegiatan ini sehingga proses penjualan kerajinan tangan menjadi lebih mudah. Dengan cara ini produk semakin dikenal banyak orang dan peminat semakin banyak, terbukti dengan produk kerajinan tangan terjual sampai Yogyakarta, Bekasi, Cirebon dan beberapa kota lainnya.

 

Dalam proses ini, ketika ada calon pembelisaya menawarkan ke anak muda di Ndonbey siapa yang siap membuatnya. Produk yang sudah jadi akan dititipkan melalui kenalan yang akan ke Jawa, misalnya Yogyakarta dan produk dikirim ke alamat pemesan untuk menekan biaya pengiriman. Bertambahnya pembeli membuat pendapatan lebih banyak karena target pemasaran tidak hanya pada orang tua saja, tetapi bisa diterima semua kalangan dari anak-anak, remaja, pemuda dan masyarakat umum.

 

Hal ini saya lakukan bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi tetapi kepentingan bersama, khususnya untuk mengentaskan anak muda dari pengangguran di desa saya, dengan demikian saya bisa menciptakan peluang pekerjaan, mengisi kekosongan waktu dan menghasilkan produk yang bernilai jual. Harapannya dengan aksi kecil ini sedikit demi sedikit permasalahan sosial yang ada di Ndonbey bisa diselesaikan dan anak muda bisa mandiri dengan kemampuan mereka. ***

 


  Bagikan artikel ini

Berita Web

 2024 (20)
 2023 (38)
 2022 (41)
 2021 (42)
 2020 (49)
 2019 (37)
 2018 (44)
 2017 (48)
 2016 (53)
 2015 (36)
 2014 (47)
 2013 (41)
 2012 (17)
 2011 (15)
 2010 (31)
 2009 (56)
 2008 (32)

Total: 647

Kategori

Semua  

Youtube Channel

Lebih baik diam dari pada Berbicara Tetapi tidak ada Yang Di pentingkan Dalam Bicaranya


-->

Official Facebook