Pembekalan Siswa SMK BOPKRI 2 YOGYAKARTA
PERCAYA DIRI DAN LAKUKAN YANG TERBAIK
Guest House Duta Wacana, 15 – 16 Januari 2014
|
Peserta pembekalan siswa bersama pamong guru dan team Stube-Hemat Yogyakarta |
Keberhasilan dalam menjalani rangkaian ujian akhir di Sekolah Menengah Kejuruan BOPKRI 2 Yogyakarta merupakan harapan yang tersemat dalam setiap benak siswa dan para guru. Keberhasilan tidak diraih dengan mudah, karena merupakan hasil proses belajar selama tiga tahun.
Masa ujian akhir menjadi masa mendebarkan bagi setiap siswa. Siswa berada dalam pilihan antara lulus atau gagal. Tantangan berlanjut ketika lulus, karena mereka akan berhadapan dengan persaingan dalam dunia kerja dan perjuangan hidup. Merespon situasi tersebut, pihak sekolah mengadakan pembekalan berupa refleksi dan penguatan, melihat kembali keberadaan diri dengan kelebihan dan kekurangan, apa yang telah terjadi diwaktu lalu serta apa yang bisa dilakukan untuk masa depan
Stube HEMAT Yogyakarta kembali dipercaya pihak sekolah bersama-sama melakukan pendampingan dan penguatan mental, spiritual serta memotivasi siswa menghadapi UAS dan UAN. Kegiatan yang diikuti 41 siswa ini diselenggarakan Rabu – Kamis, 15 – 16 Januari 2014 di Guest House Duta Wacana. Vicky Tri Samekto, salah satu tim kerja Stube HEMAT Yogyakarta membuka acara dan memperkenalkan lembaga dan kegiatan-kegiatannya. Peserta juga menuliskan harapan dan kekuatiran yang ada dalam benak mereka. Yohanes D. Alpasa, tim kerja Stube-HEMAT Yogyakarta, melanjutkan dengan aktivitas untuk mengakrabkan antara tim Stube dengan para peserta. Selain itu, peserta diminta menggambarkan keberadaan dirinya dengan kelebihan dan kekurangannya dalam suatu simbol dan menceritakan apa yang mereka gambarkan.
Keesokan harinya, Sofia Atalia, tim kerja Stube-HEMAT Yogyakarta, membagikan analisa S-W-O-T (Strength, Weakness, Opportunity dan Threat) yang dimiliki dan dihadapi oleh peserta.
Trustha Rembaka, S.Th, koordinator Stube-HEMAT Yogyakarta, membagikan prinsip manajemen waktu dan membangun komitmen di dalamnya. Peserta menuliskan aktivitas dalam satu hari dan menceritakannya di hadapan teman-temannya. Ternyata ada hal-hal yang terungkap ketika peserta menceritakan aktivitas kesehariannya. Penyampaian yang dilengkapi dengan video dan aktivitas interaktif ini ditutup dengan refleksi pribadi dalam iringan lagu Semua Baik, peserta diajak merenungkan kembali perjalanan hidup yang telah dijalani, bahwa waktu sangatlah berharga dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Kemudian peserta mengingat kembali dan menyebutkan orang-orang yang mendukung perjuangan mereka. Beberapa peserta merasakan sentuhan pribadi dan menangis ketika mengingat kembali waktu-waktu yang telah mereka jalani, serta betapa keras perjuangan orang-orang yang tulus mendukung mereka, orang tua, keluarga, dan para guru.
|
Bernadeta Arum, salah satu peserta menceritakan aktivitas sehari-harinya |
Komitmen para peserta untuk memberikan yang terbaik demi orang-orang yang mendukung mereka, menjadi pesan penutup dalam kegiatan pembekalan ini. (TRU)