Berawal punya mimpi untuk membangun daerah Sumba, Kristiani Pedi yang akrab dipanggil Ina sadar bahwa mimpi itu tidak mudah untuk diwujudkan tapi masih tetap ada kemungkinan untuk mewujudkannya. Lahir dari keluarga sederhana, dengan 5 saudara laki-laki dan 3 orang perempuan, dia tidak pernah menyusahkan ibunya yang seorang janda. Belajar sambil bekerja menjadi hal biasa. Saat SMA, dia selalu mengikuti lomba-lomba supaya juara dan mendapat hadiah untuk membiayai sekolah. Sepulang sekolah, dia berkeliling kota menjual ikan. Ina selalu berpikir bahwa tidak ada hal yang tidak bisa diubah di dunia ini selagi mau berusaha, meski jalan yang dilalui penuh dengan duri tajam.
Dari usaha kerasnya membentuk komunitas Ana Tana, berproses dengan Lembaga Stube HEMAT, meraih beasiswa kuliah, mendapat dukungan beberapa stakeholder, mencari pengalaman kerja di Uluwatu-Bali, dan selanjutnya meneruskan karier di bidang Front Office di Maldives. Tentu saja ini merupakan satu bagian dari proses yang akan terus berjalan seiring dengan mimpi yang dimilikinya.
Perjuangan Kartini bagi kemajuan kaum perempuan Indonesia tidak sia-sia. Bertambah banyak lagi perempuan yang berani melakukan lompatan-lompatan demi kehidupan yang lebih baik. Sebagaimana yang dilakukan Kristiani Pedi, yang memiliki motto hidup “Dengan berani bermimpi, yakinlah kamu bisa mewujudkannya. Percayalah pada proses, dan hargai mereka yang sudah mendukungmu, dan jangan pernah lupa bahwa tanpa Tuhan kamu bukan siapa-siapa.”
Terus berjuang, dan berproses Kartini-Kartini masa kini, raih mimpi yang kau miliki. ***