Tuhan Yang Merancang, Kita Pekerjanya

pada hari Jumat, 14 Februari 2025
oleh Stube HEMAT.

       

 

Yuel Yoga Dwianto, demikian nama lengkapnya. Dia lahir sebagai anak kedua dari ayah dan ibu petani di Lampung, Sumatera, pada 14 Juni 1993. Keluarganya hidup dari bercocok tanam padi, karet, dan ketela. Pendidikan dasar hingga menengah ditempuhnya di Lampung. Setelah tamat SMA, Yuel bertekad melanjutkan kuliah di Yogyakarta, kota yang dikenal sebagai kota pelajar dan impian banyak anak daerah untuk menuntut ilmu. Sesuai panggilan hidupnya, Yuel ingin menjadi seorang pendeta dan melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Agama Kristen (STAK) MARTURIA yang terletak di Nologaten, Sleman. Setelah menyelesaikan S1, Yuel dipanggil gereja di Bengkulu. Namun, karena tidak mendapat restu orang tua, dia batal berangkat ke Bengkulu dan memilih melanjutkan studi S2 di Yogyakarta. Selama menjadi mahasiswa, Yuel aktif di berbagai organisasi internal dan eksternal kampus. Salah satunya adalah lembaga Stube HEMAT, wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri dan mengasah pikiran guna mempertajam penilaian dan analisis.

 

 

Yuel mengingat dengan jelas ketika meninggalkan Yogyakarta pada 7 Desember 2022. Ia pulang kampung dengan tekad melayani sebagai pendeta dan bersedia ditempatkan di mana saja sesuai kehendak Tuhan. Pada 10 Desember 2022, Yuel memulai proses pemanggilan di GKSBS Baradatu, Way Kanan, Lampung. Proses ini diawali dengan Wiyata Bakti selama 4 bulan, di mana ia tinggal bersama jemaat. Pada Maret 2023, ia mengikuti tes calon pendeta yang diselenggarakan oleh Sinode dan setelah lulus, ia memulai masa orientasi selama 3 bulan di tempat yang sama. Setelah evaluasi dan dinyatakan layak, Yuel masuk tahap aplikasi, yang mencakup penyesuaian ajaran GKSBS, tata gereja, liturgi, dan kotbah. Empat pendeta menguji masa aplikasi ini. Setelah lulus, ia masuk ke tahap pembimbingan, yang lebih praktis seperti membangun spiritualitas, kesaksian dan pelayanan, serta manajemen dan kepemimpinan gereja. Ujian peremtoir dia lalui pada 12 Desember 2024 dan dinyatakan layak tahbis pada 13 Februari 2025. Proses panjang ini membuat Yuel siap melayani jemaat Tuhan sebagai pendeta.

 

 

 

 

Menjadi pendeta yang ditahbiskan adalah awal pelayanan. GKSBS Baradatu memiliki 542 kepala keluarga yang tersebar di 9 wilayah. Wilayah terjauh yang dilayani berjarak 52 kilometer dan yang terdekat 7 kilometer dari GKSBS Baradatu, Way Kanan, tempat tinggalnya. Sebagian besar jalan menuju wilayah tersebut melewati hutan dan dalam kondisi rusak. Pelayanan dilakukan dengan sepeda motor yang disediakan jemaat. Mayoritas jemaat bekerja sebagai petani dan pedagang, dengan latar belakang denominasi, suku, dan tradisi yang beragam. Suku Jawa dan Batak mendominasi dalam kemajemukan tersebut. Semua dipersatukan dalam satu visi dan misi di GKSBS.

Membangun jemaat yang terus tumbuh, berkembang, dan berbuah adalah kerinduan setiap pendeta. Ibarat sebuah bangunan, Tuhanlah perancangnya. Dia merancang dengan baik, tinggal apakah pekerjanya bersedia melaksanakan rencana Tuhan atau tidak. Rencana strategis GKSBS harus dibuat sebagai panduan untuk membangun jemaat sesuai kehendak Tuhan. Selamat melayani, Pendeta Yuel Yoga Dwianto, S.Th., M.Pd. Semoga Anda menjadi rekan sekerja yang setia bagi Allah. ***


  Bagikan artikel ini

Berita Web

 2025 (5)
 2024 (25)
 2023 (38)
 2022 (41)
 2021 (42)
 2020 (49)
 2019 (37)
 2018 (44)
 2017 (48)
 2016 (53)
 2015 (36)
 2014 (47)
 2013 (41)
 2012 (17)
 2011 (15)
 2010 (31)
 2009 (56)
 2008 (32)

Total: 657

Kategori

Semua  

Youtube Channel

Lebih baik diam dari pada Berbicara Tetapi tidak ada Yang Di pentingkan Dalam Bicaranya


-->

Official Facebook